SIANTAR, SENTERNEWS
Debat Publik Pasangan Calon (Paslon) Walikota-Wakil Walikota Siantar kurang berkualitas. Bukan saja, karena teriakan pendukung pasangan calon (Paslon) membuat suasana menjadi riuh, jawaban dan pernyataan pasangan calon juga terkesan asal-asalan.
Debat Publik Pasangan Calon Walikota-Wakil Walikota Siantar yang berlangsung di Grand Zuri, Jalan Medan Kota Siantar itu, dibuka Ketua KPU Pematangsiantar, Muhammad Isman Hutabarat, Senin (4/11/2024).
“Melalui Debat Publik Pasangan Calon Walikota/Wakil Walikota Pematangsiantar sebagai tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 ini, masyarakat diharap lebih mengetahui visi dan misi para pasangan calon,” kata Muhammad Isman Hutabarat.
Paslon yang melakukan debat, Nomor urut 1, Wesly Silalahi/Herlina. Nomor urut 2, Mangatas Silalahi/Ade Sandra Purba. Nomor urut 3, Susanti Dewayani/Ronald Darwin Tampubolon dan Nomor urut 4, Yan Santoso Purba /H Irwan.
Pantauan di lokasi debat, jawaban dan pernyataan yang disampaikan pasangan calon kurang substansi dan tak kurang mengena dengan tema,” Tata Kelola Pemerintahan Kota Pematangsiantar yang bersih, berkeadilan dan modern”.
Hal yang mencolok, Paslon nomor urut 01 Wesly Silalahi-Herlina malah kurang menguasai tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM dikatakan Indeks Prestasi Manusia. Bahan, dihubung-hubungkan dengan Stadion Sang Naualuh yang saat ini dikatakan hilang.
Karena itu, pasangan calon Nomor urut 03, Susanti Dewayani-Ronald Darwin Tampubolon tepaksa menjelaskan, IPM itu terkait dengan tingkat hidup dan kesehatan, pengetahuan (pendidikan) dan standart hidup layak.
Kemudian, perbedaan pendapat juga terjadi tentang Perda RTRW yang menurut Paslon 02 tidak ada. Karena, Perda RTRW masih mengacu kepada No 1 Tahun 2013. Jadi sampai saat ini DPRD Siatar belum mengesahkan Perda RTRW.
Namun, Paslon 03 mengatakan Perda RTRW tahun 2024 dan Rumusan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR ) sedang disusun.
“Perda RTRW sudah ada dan sudah punya RDTR. Delapan kecamatan sudah tercakup dalam RTRW, ke depannya tidak akan ada lahan berubah fungsi. Untuk itu, kita akan melakukan pengawalan terus,” kata Susanti Dewayani.
Hal lain yang cukup “berani”, disampaikan Pasangan Calon Wakil Walikota, Ronald Darwin Tampubolon yang berpasangan dengan calon Walikota Susanti Dewayani.
”Tadi pasangan nomor empat menyatakan soal kawasan kumuh, 1000 rumah akan diusulkan dari Perumahan Pemukiman. Seharusnya kita dukung. Bukan menyerang pemerintah kota terdahulu. Jadi, harapan saya mari kita masuk kepada pertanyaan yang disampaikan pasangan nomor empat,” kata Ronald sembari melihat pasangan calon nomor 04 dan disambut dengan suara gemuruh para pendukung.
Sementara, terkait dengan sorakan para pendukung tim pemenangan paslon sempat disinggung moderator dari TVRI yang melakukan siaran langsung. Namun, teriakan itu tetap terdengar meski tidak begitu riuh lagi.
Usai debat yang berlangsung sesuai rencana, di luar Grand Zuri, para pendukung Paslon tampak berteriak-teriak menjagokan pasangannya masing-masing. Namun, suasana tetap aman karena mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. (In)