Pernahkah anda merasa, sudah seharian bekerja, mata lelah menatap layar komputer/laptop, namun output kerjaan anda sangat sedikit? Tanpa kita sadari, kita sedang sibuk, bukan produktif.
Di dalam dunia modern yang penuh dengan distraksi ini, kita dihujani “dopamine trick” dari berbagai notifikasi medsos, berita, chat, yang mudah memecah konsentrasi kita. Belum lagi kebisingan dikantor yang sulit membuat kita fokus.
Saat bekerjapun, banyak waktu yang kita habiskan untuk shallow work. Shallow work adalah pekerjaan-pekerjaan yang tidak membutuhkan konsentrasi yang tinggi atau analitis yang dalam.
Shallow work biasanya merupakan pekerjaan rutin yang tidak membutuhkan banyak pemikiran atau kreativitas. Contohnya, menjawab email, melakukan telepon, atau mengerjakan tugas-tugas administratif.
Bukan berarti shallow work tidak penting, namun shallow work dapat menjadi distraksi karena dapat mengalihkan perhatian dan fokus kita dari tugas yang lebih penting. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengelola waktu shallow work dengan baik dan tidak terlalu banyak terjebak dalam pekerjaan-pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak pemikiran.
Lalu, bagaimana caranya untuk dapat meningkatkan fokus dan efektivitas kerja?
Ada satu konsep yang bernama Deep Work, yang dikembangkan oleh penulis dan profesor bisnis Cal Newport.
Deep Work adalah sebuah konsep yang menekankan pada fokus yang tinggi dan konsentrasi yang dalam, dalam pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan analitis. Deep work bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan membuat individu lebih efektif dalam menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan intelektual.
Deep Work berbeda dengan multitasking atau bekerja dengan cepat. Di mana kita bisa melakukan banyak hal secara serentak. Sebaliknya, Deep Work membutuhkan fokus yang tinggi dan konsentrasi yang dalam pada satu tugas tertentu selama periode waktu yang cukup lama. Ini berarti mematikan semua distraksi yang tidak penting, seperti notifikasi telepon, email, atau sosial media, dan mengalihkan perhatian ke satu tugas saja.
Salah satu keuntungan utama dari Deep Work adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan kreativitas dan analitis dengan lebih cepat dan efisien.
Deep work juga dapat meningkatkan kualitas hasil pekerjaan karena kita dapat fokus pada satu tugas saja tanpa terganggu oleh distraksi lainnya. Selain itu, Deep Work juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi stres karena kita dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan lebih efisien dan cepat.
Deep Work telah diterapkan oleh tokoh-tokoh penting dunia, seperti Bill Gates dan J.K Rowling misalnya. Bill Gates melakukan “Think weeks” dua kali dalam setahun, yaitu dimana dia akan menyendiri dan “do nothing” kecuali membaca dan berpikir strategis. J.K Rowling fokus menulis novel Harry Potter dan menghilang sementara dari media sosial.
Lalu, bagaimana caranya untuk kita menerapkan deepwork?
Ada 3 cara untuk menerapkan deepwork. Pertama, pilih gaya Deep Work yang sesuai dengan kita.
Ada empat gaya dalam Deep Work.
1. Monastic: Gaya ini menekankan pada isolasi total dari dunia luar dan fokus yang tinggi pada satu tugas saja. Orang-orang yang menggunakan gaya ini biasanya menyewa tempat tinggal di tempat terpencil atau menyewa kamar di hotel untuk melakukan deep work dengan tenang. Gaya ini cocok untuk individu yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk bekerja dan tidak terganggu oleh distraksi luar. “Think weeks” nya Bill Gates termasuk kedalam gaya ini.
2. Bimodal: Gaya ini menekankan pada periode-periode deep work yang teratur diikuti dengan periode istirahat yang cukup. Orang-orang yang menggunakan gaya ini biasanya membuat jadwal kerja yang terdiri dari sesi deep work dan sesi istirahat yang cukup panjang, sehingga mereka dapat fokus pada satu tugas saja selama sesi deep work. Gaya ini cocok bagi individu yang membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk menjaga konsentrasi dan mengurangi stres.
3. Rhythmic: Gaya ini menekankan pada pembuatan jadwal deep work yang teratur setiap harinya. Orang-orang-orang yang menggunakan gaya ini biasanya membuat jadwal deep work setiap harinya pada waktu yang sama, sehingga mereka dapat terbiasa dengan rutinitas tersebut dan lebih mudah fokus pada satu tugas saja. Gaya ini cocok bagi individu yang membutuhkan rutinitas yang teratur dalam bekerja.
4. Journalistic: Gaya ini menekankan pada kemampuan untuk beralih dengan cepat antara Deep Work dan shallow work sesuai dengan kebutuhan. Orang-orang yang menggunakan gaya ini biasanya mampu beralih dengan cepat antara Deep Work dan shallow work sesuai dengan kebutuhan. Sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan juga menyelesaikan tugas-tugas yang tidak membutuhkan banyak pemikiran. Gaya ini cocok bagi individu yang harus mengelola banyak tugas yang membutuhkan konsentrasi yang berbeda.
Kedua , atur cara kita untuk melakukan Deep Work. Contohnya, saat di kantor kita menerapkan waktu Deep Work dari jam 08.00 pagi sampai jam 11.00 siang. Dengan aturan, selama jam tersebut tidak mengecek HP dan tanpa mendengarkan musik. Istirahat 10 menit setiap jam untuk ngopi dan cemilan.
Ketiga, buat rencana kerja dan target yang ingin kita capai saat bekerja. Setelah melakukan deep work, kita dapat membandingkan realisasi yang dicapai dengan target yang telah kita buat.
Bagaimana, tertarik untuk mencobanya? (***)