SIANTAR, SENTERNEWS
Karena Walikota dr Susanti Dewayani SpA tidak juga menemui tenaga kebersihan yang berunjukrasa di depan pintu gerbang kantor Walikota, Sekda Junaedi Sitanggang menawarkan pertemuan untuk membahas tuntutan aksi massa, Selasa (15/3/2024) sekira jam 15.30 WIB.
“Kalau kita terus bertahan tetapi Walikota tidak juga datang, aksi yang kita lakukan hanya sampai jam enam sore dan itu merupakan peraturan. Apakaha kita harus pulang lagi ke rumah dan kembali lagi besok pagi?” kata Marson Butar-butar sebagai koordinator aksi kepada tenaga kebersihan lainnya.
Meski sempat terjadi perbedaan pendapat, pengunjukrasa akhirnya bersedia melakukan pertemuan dengan Sekda Junaedi Sitanggang dan Kadis LIngkungan Hidup Dedy T Setiawan. Ketentuannya, tenaga kebersihan hanya diwakili tujuh orang delegasi.
Pertemuan berlangsung di ruang data kantor Walikota. Meski sempat dihadiri sejumlah wartawan, pihak Pemko Siantar akhirnya meminta agar wartawan keluar dari ruangan karena pertemuan dilakukan tertutup.
Setelah para wartawan keluar dengan hati kesal, pertemuan yang berlangsung tertutup itu berlangsung sekitar satu jam. Setelah selesai, hasilnya disampaikan Marson Butar-butar kepada wartawan secara terbuka.
“Hasil pertemuan tadi, ada opsi bahwa gaji tenaga kebersihan ditambah Rp 20 ribu sehingga menjadi Rp 70 ribu. Kemudian, soal kenaikan gaji berikutnya akan dibahas melalui Perubahan (P) APBD 2024. Itupun kita akan tuntut supaya sesuai UMK,” kata Marson.
Selanjutnya, terkait status tenaga kebersihan yang belum jelas karena tidak termasuk tenaga honor, tidak ada kepastian juga. Hanya saja, Sekda berjanji akan mempertemukan tenaga kebersihan dengan Walikota, Selasa (26/32/2024) di terminalTanjung Pinggir.
“Pada pertemuan dengan Walikota nanti kita akan pertanyakan soal status tenaga kebersihan itu,” kata Marson sembari berharap agar pada pertemuan dengan Walikota dr Susanti Dewayani, permasalahannya selesai.
Terpisah, Kadis Lingkungan Hidup, Dedy T Setaiawan membantah bahwa status tenaga kebersihan tidak jelas. Tetapi masuk kategori sebagai tenaga honor. “Status tenaga keberrsihan yang tidak jelastadi mungkin salah ucap. Karena, tenaga kebersihan itu tercatat sebagai tenaga honor,” katanya.
Namun demikian, masalah tersebu akan dibahas lagi pada pertemuan dengan Walikota hari ini, (Selasa (16/3/2024). “Jadi, kita tunggu saja pertemuan dengan Walikota,” ujarnya singkat dan berharap pada pertemuan dengan Walikota semua masalah bisa diselesaikan.
Usai pertemuan di ruang data Kantor Walikota dan hasilnya disampaikan kepada tenaga kebersihan lainnya yang menunggu di luar kantor Walikota, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Bahkan, truk berisi sampah bergerak meninggalkan lokasi aksi. (In)