SIMALUNGUN, SENTERNEWS
Ground Breaking Pabrik Minyak Goreng Ke-2 PT INL (Industri Nabati Lestari) dan peletakan batu pertama pembangunan Pabrik PT INL (Industri Nabati Lestari) Ke-2 dimulai. Berlangsung di Kawasan Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Jumat (2/12).
Pada kegiatan yang juga dihadiri Dandim 0207/Simalungun, Letkol Inf Hadrianus Yossy SB SI Pem M Han itu, Hasym Toriq Direktur PT INL menyatakan terimakasih dengan pembukaan Ground Breaking Pabrik Minyak Goreng Ke-2 PT INL dan peletakan batu pertama pembangunan Pabrik PT INL Ke-2 tesebut.
Kemudian, mohon doa untuk kelancaran usaha produksi minyak PT INL dan Pabrik Unit 1 dibangun pada tahun 2015 di Sei Mangkei sudah meningkatkan kapasitas produksi. Diharapkan tahun 2023, mampu mendistribusi minyak goreng keseluruh Indonesia.
Sementara, M Abdul Ghani sebagai Direktur PTPN III (Persero), merasa bersyukur atas apa yang diamanati dalam perkembangan pabrik minyak PT INL. “Bapak Presiden selalu mengingatkan setiap acara perihal isu pangan di Indonesia akibat dari pemanasan Global,” ujarnya.
Dijelaskan, pihaknya telah merumuskan akan maju dengan kelapa sawit dan tebu. Proyek tersebut merupakan acara amanah dari pemerintah karena PTPN 3 mempunyai tugas untuk meningkatkan dan membangun 3 juta ton CPO.
Yang menjadi masalah kemarin dikatakan, minyak goreng curah. Karenanya, PTPN 3 harus siap meningkatkan produksi untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Sehingga, ada pabrik memproduksi minyak makan merah untuk membantu penghasilan tanaman kelapa sawit.
“Dalam penciptaan lapangan kerja, memprioritas anak-anak daerah. Targetnya, memproduksi 2500 liter per hari. Yakin, PTPN melakukan transformasi organisasi untuk tumbuh lebih berkembang dan maju. Kita jadikan perusahaan sehat dan karyawan sejahtera, “ terangnya.
Dandim 0207/Simalungun mengungkapkan, PT INL telah memiliki produk ritel minyak goreng bermerk Salvaco dengan segmentasi menengah ke atas dengan pemasarana dalama negeri dalam bentuk kemasan 1 dan 2 liter.
Total produksi minyak goreng ritel yang telah dihasilkan sebanyak 3.868 ton dengan total nilai penjualan Rp 42,84 miliar. Sejak Maret 2020, produksi minyak goreng INL menunjukkan pertumbuhan cukup signifikan. Sehingga perusahaan memiliki prospek yang sangat baik untuk masuk ke pasar ritel dalam negeri.
Dijelaskan, area pemasaran produk Salvaco masih mencakup wilayah Sumut, Aceh, dan Riau, dengan melakukan kerja sama dengan distributor, bersama mitra perusahaan distributor dan menargetkan akan memenuhi pasar seluruh Sumatra, Jawa, dan Bali.
“Pembangunan pabrik minyak goreng INL di Sei Mangkei dilaksanakan secara efektif dan memenuhi study kelayakan (feasibility study) dengan evaluasi dilaksanakan Tim Penilai Independen dari Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) dan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI,” terang Dandim.
Selanjutnya, dilakukan penandatangan kerjasama Pelindo dan PT INL, pemberian cendramata dari Pelindo ke PT INL, penandatangan Surat Perintah Kerja, penyerahan Surat Perintah Kerja dan Penekanan Tombol sebagai tanda Opening Ground Breaking Pabrik Minyak Goreng PT INL.
Dilanjutkan dengan peletakan batu pertama oleh Direktur PTPN III (Persero) M Abdul Ghani, Direktur PT INL Hasym Toriq, Manager Direktur PT ETI Afin, Kepala Regional 3 PT Pelindo Ardi W Bhasuki, poto bersama, visit filling area dan dilanjutkan dengan ramah tamah.
Selain pihak PT INL, PT ITE , PTPN III, Kepala Regional 3 PT Pelindo Direktur Pemasaran PT IN Dwi Sutoro dan Dandim 0207/Simalungun, kegiatan itu juga dihadiri Waka Polres Simalungun Kompol Efianto SH dan Komosaris PT INL. (red)