SIANTAR, SENTERNEWS
Peternakan lebah Flora Nauli Group, Jalan Setia Negara, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Siantar bukan hanya menghasilkan produk unggulan yang cukup banyak diminati. Lebih dari itu sering dijadikan pusat penelitian.
Masyarakat umum, kalangan pelajar dan mahasiswa kerap mendatangi Flora Nauli Group untuk mengamati peternakan lebah madu secara langsung sebagai edukasi yang menumbuhkan minat untuk turut beternak lebah madu.
Lebih dari itu, ada mahasiswa S3 IPB menjadikan Flora Nauli Group sebagai bahan desertasi meraih gelar doktor. Pernah juga dikunjungi akademisi dalam negeri dan luar negeri. Salah satu diantaranya, Rektor Universitas Diponegoro
“Pernah datang dari Singapura melakukan penelitian berbagai hal tentang lebah dan berbagai dinamikanya,” kata Aam Hasanuddin S Hut dan putranya Ahmad Rasyid berstatus mahasiswa di AMIK Kota Siantar bersama Rohman (48) sebagai pengelola Flora Nauli Group.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, madu Flora Nauli ternyata salah satu yang memiliki nilai elektrikal magnetik paling tinggi dibanding lebah madu dari Sumatera Selatan dan Sumatera Barat.

“Karena memiliki elektrikal magnetik tinggi, kita sempat ditanya apakah tanah di Kota Siantar sekitar Flrora Nauli ini mengandung suatu unsur yang langka. Tapi, pertanyaan itu tidak bisa kita jawab secara ilmiah,” kata Aam Hasanuddin.
Sementara, dengan banyaknya penelitian dilakukan di Flolra Nauli, Rohman akhirnya dapat mengetahui tentang berbagai hal tentang ternak lebah madu.
Padahal, Rohman memahami cara beternak lebah madu, hanya melalui pendidikan dan latihan (Diklat) tahun 2010 yang dilakukan Aam Hasanuddin sebagai pegawai Balai Penerapan Standart Instrumen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli.
“Dari beberapa penelitian, saya mengetahui berapa persen kandungan air pada madu yang berkualitas. Selain itu, mengetahui tentang produksi penyerbukan,” kata Rohman yang tinggal di rumah sekitar lahan Flora Nauli bersama sang istri.
Hal lain yang membuat wawasan dan pengetahuannya bertambah dan penting, mengetahui aktifitas harian lebah. Termasuk berapa banyak jenis tanaman yang dikonsumsi lebah penyengat maupun non penyengat. Bahkan, berapa derajat suhu yang ideal dalam koloni atau kotak tempat lebah menghasilkan madu.
Terkait pengembangan peternakan lebah madu, peran Aam Hasanuddin ternyata begitu besar. Salah satu yang membanggakannya selain Flora Fauna Group, juga budi daya lebah madu di Nagori Bongguron Karyahan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.
Di Pakpak Barat, Aam Hasanuddin pernah mengembangkan peternakan lebah madu. Bahkan, beberapa fasilitas sudah disediakan Bupati setempat. “Pengembangan peternakan lebah madu ini sangat strategis meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Khusus di Kota Siantar, madu produk Flora Nauli selalu menjadi andalan Pemko Siantar melalui Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan untuk dipamerkan ke berbagai daerah Indonesia. Sedangkan soal pemasaran madu Flora Nauli Group yang kualitasnya sudah terjamin, begitu terbuka karena mudah ditemukan di berbagai tempat dan harganya juga terjangkau.
“Kalau ingin beternak madu, kita ada menjual bibitnya. Silahkan datang ke Flora Nauli di Setia Negara. Kepala Cabang Bank Indonesia Pematangsiantar, Bapak Muqorobin sudah melakukannya,” kata Aam Hasanuddin.
Madu Produk Unggulan Siantar
Ke depannya, Aam Hasanuddin berobsesi menjadikan kota Siantar sebagai pusat pendidikan peternakan lebah madu yang didatangi banyak pihak untuk melakukan penelitian. Artinya, menjadikan Kota Siantar sebagai pusat penelitian peternakan lebah madu.
Selain itu, bermitra dengan pemerintah mengembangkan budi daya ternak lebah madu untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, madu menjadi salah satu produk unggulan Kota Siantar.
“Kalau masyarakat dibina beternak lebah madu, Kota Siantar bisa menjadi sentra madu unggulan,” ujar Aam Hasanuddin yang akan pensiun awal 2025. Sehingga, dapat lebih meluangkan waktu untuk lebih berkonsentrasi.
Di penghujung perbincangan, Aam Hasanuddin mengatakan sudah berkomunikasi dengan Drs H M Natsyir Armaya Siregar, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Siantar untuk membina para nazir masjid se Kota Siantar untuk beternak lebah madu. (In)