SIANTAR, SENTERNEWS
Tingkatkan pembagian dana bagi hasil Cukai dan Tembakau melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Siantar sesuai Peraturan Menteri Keuangan No 16 Tahun 2025 tentang rincian Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau Kepada Daerah.
Seperti disampaikan Ferry Simarmata sebagai pernyataan sikap 18 Serikat Buruh/Serikat Pekerja se Kota Siantar pada Hari Buruh Internasional (May Day) 2025, di lapangan H Adam Malik, Kota Siantar, Kamis (1/5/2025).
Peningkatan dana bagi hasil Cukai dan Tembakau itu untuk peningkatan kapasitas para pekerja/buruh dan untuk memenuhi kebutuhan organizer, pendampingan, advokasi kepada para pekerja/buruh di dalam maupun di luar pengadilan Hubungan Industrial.
Selain itu, Walilkota Siantar diminta melakukan pertemuan secara intensif pada rapat-rapat Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit dan Dewan Pengupahan yang diselenggarakan Dinas Tenag Kerja Kota Siantar.
Pernyataan sikap lainnya, Pemko diminta membentuk Peraturan Daerah Tentang Hubungan Industrial di Kota Pematangsiantar. “Terakhir, Bentuk Satuan Tugas Pemutusan Hubungan Kerja (Satgas PHK) Kota Siantar,” kata Ferry Simarmata.
Atisokhi Waruhu yang juga mewakili 18 Serikat Buruh/Serikat Pekerja se Kota Siantar menceritakan sejarah hari Buruh yang dimulai di Chicago tanggal 1 Mei 1886.
Di Indonesia Hari Buruh pertama, 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Tang Hwee di Semarang untuk menuntut upah layak dan tanah para buruh dijadikan perkebunan dengan sewa yang sangat rendah.
“Di masa Orde baru Presiden Soharto Peringatan Hari Buruh dilarang,” kata Atisokhi Waruhu yang juga menyinggu dibunuhnya buruh perempuan, Marsinah dan ditangkapnya tokoh buruh Indonesia Muchtar Pakpahan.
Peringatan Hari Buruh kembali diizinkan semasa Presiden BJ Habibie dan pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terbit Keputusan No 24 Tahun 2013 tentang penetapan Hari Buruh 1 Mei sebagai hari libur nasional.
Sebelumnya, Robert Sitanggang, Kadis Tenaga Kerja Kota Siantar, sekaligus Ketua Panitia May Day Kota Siantar mengatakan, tema May Day Kota Siantar,” Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Produktifitas Nasional”.
Salah satu tujuan kegiatan, memperkuat kebersamaan dan keharmonisan antara pelaku hubungan industrial dengan para pekerja, buruh dan pemerintah.
“Selamat hari Buruh Internasional kepada para buruh/pekerja se Kota Pematangsiantar,” katanya sembari mengatakan, May Day se Kota Siantar dihadiri seribuan para buruh/pekerja. Ditangaki dengan pawai dari Lapangan H Adam Malik-Jalan Merdeka-Jalan Bandung-Jalan Sutomo dan kembali ke Lapangan H Adam Malik.
Pemberian santunan Jaminan Sosial Ketenaga Kerjaan Buruh/Pekerja, pemberian tali asih kepada perwakilan pengurus Serikat Pekerja/Serikat Buruh, Lucky Draw dan Hiburan.
Alfonso Sinaga mewakili DPRD Siantar meminta agar para buruh/pekerja semakin menguasai teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan. Pemko Siantar harus mendatangkan investor untuk menambah lapangan kerja.
“Jadikan May Day sebagai momentum kebersamaan antar pekerja/buruh, perusahaan dan Pemko. Termasuk untuk menangani adanya masalah atau perselisihan tenaga kerja di Siantar,” katanya.
Kata sambutan terakhir dari Walikota, diwakili Happy Oikumenis Daily (Staf Staf Ahli bidang Pemerintahan), meminta agar para buruh turut mengantisipasi pengaruh dari ekonomi global, perubahan iklim dan perang dagang internasional saat ini.
“Para buruh harus meningkatkan kompetensi, daya saing untuk menghadapi tantangan masa depan,” katanya.
May Day juga dihadiri Kapolres Siantar AKBP Sah Usur Togi Marito Sitinjak, Dandim 0207/Simalungun, Kol Inf Slamet Fauzan , mewakili unsur TNI dan Forkopimda, APINDO Kota Siantar, mewakili Perbankan, BUMN, BUMD dan undangan lainnya. (In)