Masa depan generasi muda, khususnya pelajar Kota Siantar, harus dijaga. Terutama memperhatikan kesehatannya sejak dini. Karena, kesehatan merupakan faktor penting untuk meraih prestasi terbaik.
Soal kesehatan itu, terutama dalam pencegahan, penanggulangan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang (narkoba). Dan, Walikota Siantar Wesly Silalahi ternyata memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masa depan generasi muda dimaksud.
Terbukti, Wesly Silalahi mengarahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk melaksanakan rangkaian tes urine di kalangan pelajar DI 14 SMP Negeri seluruh Kota Siantar. Termasuk juga tenaga pendidik maupun para pegawainya.
Arahan yang disampaikan Walikota itu, langsung ditindaklanjuti Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Siantar. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Siantar.
Selanjutnya, tanpa pemberitahuan pihak SMP Negeri agar tidak ada yang menghindar, mulai Senin (02/06/2025) sampai Rabu (04/06/2025) dilakukan tes urine terhadap pelajar pria kelas VIII seluruh SMP Negeri, para guru serta pegawai yang jumlah totalnya 2.194 orang.

Pada hari terakhir, Rabu (04/06/2025), Walikota Siantar, Wesly Silalahi didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi, langsung memantau pelaksanaan tes urine di SMP Negeri 8, Jalan Pane Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur.
Sebagai generasi penerus dan calon pemimpin bangsa, Wesly Silalahi mengatakan, kesehatan para pelajar memang harus dipantau. Termasuk tes urine sebagai salah satu program untuk mengetahui kesehatan para pelajar itu sejak dini.
Bersikap sebagai orang tua, Wesly Silalahi bersama Ny Liswati Wesly Silalahi langsung berinteraksi atau berkomunikasi dengan para pelajar saat menunggu giliran untuk tes urine. “Bagaimana kalian bisa belajar dengan baik kalau tidak sehat,” kata Wesly.

Ditegaskan juga pengaruh narkoba sangat berbahaya dan dapat mengancam masa depan generasi muda khususnya tingkat pelajar. Untuk itu, jangan ada pelajar yang terjerumus penyalahgunaan narkoba.
Sementara, beberapa pelajar menyampaikan sejumlah harapan agar Walikota Wesly Silalahi dapat menciptakan kota Siantar lebih baik dan bersahabat dengan kaum muda.
Pada kesempatan itu, Kadis Pendidikan Kota Siantar Muhammad Hamdani Lubis SH menerangkan, tes urine memang sesuai arahan Walikota Wesly Silalahi yang perlu dilaksanakan sebagai langkah konkret.
Karena, Pemko Siantar memilki komitmen yang tinggi untuk mengambil peranan signifikan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika. Terutama di kalangan remaja, khususnya pelajar.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari misi untuk mencerdaskan, menyehatkan, dan meningkatkan kreativitas remaja dan pelajar guna mempersiapkan Generasi Emas Tahun 2045,” ujar Hamdani.
Karenanya, Dinas Pendidikan berperan aktif untuk turut melakuan pengawasan. Sehingga, pelaksanaan tes urine berlangsung sesuai rencana.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Siantar, Ali Akbar Siregar menerangkan, pelaksanaan tes urine itu sebagai implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 12 Tahun 2019 tentang Fasilitasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba dan Prekursor Narkoba (P4GN).
Lebih tegas lagi dikatakan sebagai mendukung Prioritas Pembangunan Nasional Ketujuh dan Program 100 Hari Walikota Wesly Silalahi yang berpasangan dengan Wakil Walikota Herlina.
“Tes urine ini sebagai layanan deteksi dini antisipasi dini bahaya narkoba untuk menciptakan lingkungan sehat dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Baik di instansi pemerintah maupun di lingkungan Pendidikan.
“Jadi, kegiatan ini sebagai salah satu bentuk untuk melakukan screening urine atau deteksi dini kepada pelajar dan ASN terhadap narkotika. Sebab ASN sebagai salah satu garda terdepan penyelamat rakyat dari narkoba. Sedangkan pelajar adalah generasi muda yang diharapkan menjadi penerus bangsa. rusaknya generasi muda akan melemahkan ketahanan nasional di masa mendatang,” jelasnya.

Dijelaskan juga, sesuai hasil survei nasional, prevalensi penyalahgunaan narkotika tahun 2023 menunjukkan angka prevalensi sebesar 17,3 persen atau setara dengan 3,3 juta penduduk Indonesia yang berusia 15-64 tahun.
Dari 3,3 juta penduduk Indonesia tersebut, sekitar 1,3 juta di antaranya ada di Provinsi Sumatera Utara yang ternyata menduduki peringkat pertama pengguna narkoba.
Karenanya, BNN RI, menargetkan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba menjadi 1,7 persen di tahun 2025, dan 1,6 persen tahun 2029.
Sementara, data pemetaan kawasan rawan narkoba Kota Siantar berdasarkan hasil survei Indeks Kawasan Rawan Narkoba yang dilakukan BNNK Siantar, sebanyak 43 kelurahan di Kota Siantar masuk kategori bahaya, dan 10 kelurahan kategori waspada.
“Jadi, kegiatan test urine sebagai salah satu bentuk untuk melakukan screening urine atau deteksi dini kepada ASN dan pelajar terhadap narkotika,” imbuhnya.
Dijelaskan juga, ASN kalangan tenaga pendidik dan pegawaia yang mengabdi di lingkungan sekolah, merupakan salah satu garda terdepan penyelamat rakyat dari narkoba.
Sedangkan pelajar adalah generasi muda yang diharapkan menjadi penerus bangsa, rusaknya generasi muda akan melemahkan ketahanan nasional di masa mendatang.
Dari hasil tes urine yang dilakukan ternyata ada beberapa pelajar dinyatakan positif pengguna narkoba. Hanya saja, jumlah dan identitas siswa serta asal sekolah tidak dibuka kepada publik.
“Bagi siswa yang dinyatakan positif, akan dilakukan pendekatan persuasif kepada pelajar tersebut dan keluarga pelajar itu untuk menjalani rehabilitas,” kata Ali Akbar Siregar.
Sementara, dari hasil jejak pendapat kepada para orang tua yang anak prianya bersekolah di SMP Negeri Kota Siantar menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Walikota Wesly Silalahi untuk memperhatikan kesehatan para pelajar melalui tes urine.
“Terimakasih Walikota bapak Wesly Silalahi, dengan adanya tes urine itu, saya mengetahui, anak saya ternyata negatif menggunakan narkoba,” ujar salah seorang orang tua murid yang putranya menuntut ilmu di SMP Negeri 8. (Adv)