SIANTAR, SENTERNEWS
Karena dinilai tidak memiliki kinerja yang baik, Fraksi NasDem DPRD Kota Siantar pertanyakan kinerja 100 hari setelah Walikota Wesly Silalahi dan Wakil Walikota Herlina dilantik tanggal 20 Februari 2025.
“Sebenarnya sudah lebih seratus hari setelah pelantikan. Tapi, kita belum melihat kinerja Walikota untuk melakukan perbaikan,” kata Ketua Fraksi NasDem, Tongam Pangaribuan didampingi, Sekretaris Fraksi NasDem, Darson Anggiat Rajagukguk SPd, Kamis (05/6/2025).
Pada dasarnya, Partai NasDem dikatakan sebagai salah satu partai pengusung pencalonan Walikota dan Wakil Walikota tersebut. Sehingga, mengetahui benar bagaimana visi dan misi yang sudah disampaikan.
“Kita lihat saja yang langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat. Misalnya tentang infrastruktur. Banyak jalan rusak yang sampai sekarang belum diperbaiki,” kata Tongam.
Sejatinya, jalan rusak yang ditemukan di sejumlah lokasi kota Siantar segera diperbaiki. Atau minimal dilakukan tambal sulam. Sehingga, masyarakat sebagai pengendera merasa nyaman. Sementara, anggaran untuk pemeliharaan jalan ada ditampung di APBD Siantar 2025.
Hal lain yang menjadi sorotan, terkait pedagang Gedung IV Pasar Horas yang berjualan di badan Jalan depan Gedung VI Jalan Merdeka yang terbakar 24 September 2024 lalu belum juga ada solusi. Sehingga, arus lalulintas di sekitar Gedung IV itu bisa lebih baik. Tidak seperti sekarang malah begitu semberaut.
Seharusnya, setelah terjadi pergantian Walikota dan Wakil Walikota yang baru, masyarakat Kota Siantar yang telah turut mensukseskan Pilkada 2024, menurut Tongam Pangaribuan harus merasakan ada perbaikan yang lebih baik.
“Kalau baru-baru ini Walikota Wesly Silalahi mendapat beberapa penghargaan di tingkat pusat, termasuk Siantar memperoleh urutan ke lima sebagai Kota Toleransi, itu merupakan kinerja Walikota sebelumnya. Demikian juga soal pengelolaan keuangan yang memperoleh Opinsi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Hal senada dikatakan Darson Anggiat Rajagukguk SPd. Salah satu yang selama ini menjadi perhatian Walikota Wesly Silalahi adalah bidang kesehatan. Nyatanya, kondisi RSUD Djasamen Saragih belum juga memberikan nilai plus kepada masyarakat.
Hal yang perlu menjadi perhatian serius menurutnya terkait dengan sumber daya manusia (SDM) yang ternyata belum mampu mengoperasikan peralatan medis yang ada. Sehingga, masyarakat yang ingin mendapat pelayanan kesehatan beralih ke rumah sakit swasta.
“Saya langsung melihat, pasien di RSUD itu sepi. Karena, saya pernah membawa keluarga ke RSUD. Nyatanya, soal scan tidak dioperasikan karena SDM tidak menguasai peralatan. Sehingga, terpaksa harus dibawa ke rumah sakit swasta,” katanya mengaku kecewa.
Pada dasarnya RSUD milik pemerintah itu dikatakan memiliki peralatan medis yang memadai. Tapi, kalau SDM tidak mampu, peralatan itu menurutnya sama saja sia-sia.
“Kalau saya cermati, Walikota dan Wakil Walikota lebih banya bergerak di Kecamatan Siantar Barat. Kalau di kecamatan lain seperti di daerah pemilihan saya malah minim. Harusnya ada perhatian yang merata. Sehingga tidak menimbulkan kecemburuan bagi masyarakat,” ujar Dason lagi.
Terkait dengan lemahnya kinerja Walikota Wesly Silalahi dan Wakil Walikota Herlina, Tongam dan Dason menyatakan sepakat untuk mempertanyakannya pada pembahasan LKPj Keuangan 2024 yang akan dibahas dalam waktu dekat.
“Ya, kit akan terus melakukan pengawalan terhadap kinerja Walikota sekarang. Untuk itu, kita berharap agar Walikota bersama DPRD Siantar bekerja sama melakukan perbaikan yang lebih baik lagi untuk masyarakata KIota Siantar,” kata Tongam mengakhiri. (In)