SIANTAR, SENTERNEWS
Kalau pasokan beras dari agen atau dari kilang semakin berkurang kepada para pedagang eceran seperti sekarang, kenaikan harga beras yang sudah berlangsung pada dua pekan terakhir akan terus naik pada beberapa pekan kedepan.
Pernyataan itu disampaikan sejumlah pedagang beras di pasar Horas Kota Siantar. Bahkan, kenaikan Rp 1000 per kilogram akan terus bertambah. “Kalau sekarang harga beras medium atau sedang antara Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per kilogram,” kata pedagang beras di Kios Hasan, Pasar Horas, Jumat (11/07/2025).
Dijelaskan, beras dari Bulog sudah hampir dua bulan tidak disalurkan lagi kepada agen untuk dibeli pengecer yang dijual kembali kepada masyarakat. Sementara, pembelian beras non Bulog dari agen maupun dari kilang dibatasi untuk dijual kembali dibatasi.
“Kalau kita minta 40 kilo, yang diberikan paling 30 kilo dengan harga yang juga dinaikkan. Karena harga beli naik, harga jual eceran juga jadi naik,” kata pemilik Kios Hasan yang mengetahui bahwa pasokan gabah kepada kilang untuk menggiling menjadi beras juga berkurang karena masa panen telah lewat.
Senada dengan pernyataan pedagang beras eceran, B br Nadapdap. Ironisnya lagi, kenaikan harga beras itu berpengaruh kepada penjualan karena masyarakat mengurangi jumlah beras yang dibeli. Atau malah ada yang semula membeli beras medium (sedang) berganti jadi membeli beras murah.
“Banyak yang semula beli beras harga sedang berganti jadi membeli harga murah,” ujar Boru Nadapdap sembari mengatakan beras murah harganya antara Rp12 ribu sampai Rp13 ribu per kilogram.
Sementara, saat harga beras beras belum naik seperti sekarang, beras murah itu biasanya dibeli untuk makanan ternak. “Yah, orang beli beras murah mungkin karean faktor ekonomi juga,” katanya mengakhiri. (In)