SIANTAR, SENTERNEWS
Untuk mengetahui kualitas beras, beras oplosan serta ukuran beras kemasan yang beredar di pasaran, Satgas Pangan Kota Siantar bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) lakukan inspeksi mendadak (Sidak), Rabu (23/07/2025).
“Kami datang melakukan sidak dalam rangka mengetahui kualitas dan apakah ada beras oplosan yang beredar,” kata Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Diskoperindag) Herbert Aruan kepada pedagang beras di Pasar Horas.
Selanjutnya, pihak BBPOM Medan menimbang beras kemasan 5 Kg yang ternyata beratnya berkurang sekitar 0,5 Ons. Selain itu,membeli beras premium dan beras murah yang menurut pedagang untuk pakan ternak tetapi banyak dibeli masyarakat.
Sidak dipimpin Kepala BBPOM Medan Martin Suhendri itu didampingi Tim Satgas Pangan Kota Siantar. Selain Kadis Koperindag, juga Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdako Sari Dewi Rizkiyani Damanik.
Selain itu, Kanit Ekonomi Polres Siantar Iptu Chandra Ritonga dan Edward Pasaribu sebagai Kasubsi 1 Intel Kejaksaan Negeri Siantar serta perwakilan Dinas Kesehatan Kota Siantar dan Diirut Pasar Horas Jaya, Bolmen Silalahi.
Dari Pasar Horas, Sidak berlanjut ke distibutor Sentosa Jalan Thamrin. Di lokasi tersebut, dilakukan juga penimbangan beras kemasan 5 Kg dari berbagai merek yang ternyata tetap tidak pas 5 Kg.
“Memang terjadi penyusutan, karena kandungan air jadi berkurang apalagi musim panas seperti sekarang,” kata pengusaha grosir Sentosa.
Selanjutnya, di Suzuya Merdeka Mall, Jalan Merdeka, Tim Satgas dan BBPOM mengamati sejumlah beras kemasan berbagai merek dan ditimbang. Kemudian, bergerak lagi ke distributor beras Siantar Bintang Perkasa, Jalan Medan yang ternyata tidak menemukan adanya persediaan beras.
“Beras lagi kosong,” kata Antoni, pengusaha Siantar Bintang Perkasa kepada tim Sidak yang sempat melakukan dialog. Termasuk menjelaskan ada beras yang tidak diedarkan lagi karena sudah kadaluarsa dan mengandung kutu.
Sidak dilanjutkan ke Kilang PT Hariara di Jalan Taralamsyah, Kelurahan Tanjung Tongah, Kecamatan Siantar Martoba. Selain mengamati tentang beras yang dikemas, juga melakukan penimbangan beras kemasan.
Usai melakukan Sidak mulai pukul 09.00 WIB sampai 11.20 WIB, Kadis Koperindag Herbert Aruan mengatakan, dari timbangan yang dilakukan di sejumlah lokasi, pengurangan beras kemasan masih bisa ditolelir.
“Dari hasil Sidak tadi, kita juga tidak ada menemukan beras oplosan. Memang, kita ada mengambil sampel beras dari Pasar Horas untuk diteliti apakah masih layak atau tidak. Penelitian itu akan dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Kota Siantar dan BBPOM,” ujar Herbert.
Hal senada disampaikan Kepala BBPOM Medan Martin Suhendri. Dikatakan, pihaknya hanya ingin meneliti mutu atau kualitas beras yang beredar apakah ada oplosan dan yang sudah tidak layak edar.
“Kita BBPOM hanya meneliti mutu atau kualitas beras. Dan, beras broken yang butirannya mengalami kerusakan tidak boleh dicampur ke beras kemasan premium di atas 15 persen,” katanya.
Terkait sampel beras yang diambil dari Kios Pasar Horas, karena dicurigai mutunya sangat rendah, akan diteliti dan dua hari setelah diteliti, diketahui bagaimana hasilnya apakah masih layak atau tidak,” kata Martin.
Sementara, Kanit Ekonomi Polres Siantar Iptu Chandra Ritonga membenarkan tidak ada menemukan beras oploson.”Tapi, kalau sampel beras yang diambil dari Pasar Horas untuk diteliti, kita tunggu hasilnya dari BBPOM,” ujarnya.
Senada dengan pernyataan pihak Kejaksaan Negeri Siantar serta Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdako Pematangsiantar Sari Dewi Rizkiyani Damanik.
“Koordinasi antar BBPOM dengan Satgas Pangan kita harap terus berlanjut untuk menjamin beras di pasar memang sesuai standart mutu,” katanya singkat. (In)