SIMALUNGUN,SENTERNEWS
Selama 7 bulan terakhir, Sat Narkoba Polres Simalungun melalui Operasi Bersih, berhasil menyita 1, 1 Kg Narkotika jenis sabu dari 110 kasus dengan meringkus 139 tersangka. Sedangkan tingkat penyelesaian, sebanyak 77 kasus.
“Operasi masif ini merupakan manifestasi nyata Polri untuk masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari ancaman narkoba, ” kata Kepala Satuan Narkoba Polres Simalungun, AKP Henry Salamat Sirait SIP SH MH, Minggu (03/08/2025).
Puncak operasi berlangsung Juni 2025 ketika Sat Narkoba melancarkan serangan total yang berhasil mengungkap 30 kasus tindak pidana (JTP) dan meringkus 33 tersangka dalam operasi sweeping besar-besaran.
“Momentum ini menjadi titik kulminasi dari serangkaian operasi yang telah direncanakan secara matang sejak awal tahun. Ini adalah hasil dari intelligence yang kuat dan koordinasi solid antar personel dalam menggempur jaringan narkoba,” ungkap Kasat Narkoba menjelaskan strategi operasi.
Selain 1.109,85 gram sabu, turut diamankan, 423,24 gram ganja, biji ganja 20,68 gram, dan pil ekstasi 29 butir. Penyitaan sabu terbesar terjadi pada Mei 2025 dengan 587,25 gram dalam satu operasi besar yang membongkar jaringan distributor utama.
Tren operasi menunjukkan eskalasi yang konsisten sepanjang periode tersebut. Dimulai dari Januari dengan 11 kasus dan 17 tersangka, mengalami lonjakan signifikan di Februari dengan 19 kasus dan 31 tersangka. Maret mencatat 15 kasus dengan 20 tersangka, dilanjutkan konsolidasi strategis di April dengan 9 kasus dan 10 tersangka sebelum meledak di Mei dengan 26 kasus dan 28 tersangka.
“Setiap bulan memiliki karakteristik operasi yang berbeda. Februari menjadi momentum breakthrough, April kami gunakan untuk rekonsolidasi kekuatan, kemudian meluncurkan serangan gencar di Mei dan Juni yang menghasilkan tangkapan besar,” ujar Kasat Narkoba menjelaskan dinamika operasional.
Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus mencapai 70 persen dengan 77 kasus dari 110 yang berhasil diselesaikan. Capaian ini menunjukkan tidak hanya kemampuan dalam pengungkapan kasus, tetapi juga keahlian dalam memproses hingga ke tahap penuntutan yang berkualitas.
AKP Henry Salamat Sirait juga menjelaskan, dominasi sabu-sabu dalam operasi ini mencerminkan realitas ancaman narkoba di Simalungun. Dari berbagai jenis narkoba yang disita, sabu-sabu mendominasi dengan persentase tertinggi, menunjukkan bahwa kristal maut itu masih menjadi primadona dalam peredaran gelap.
Dijelaskan juga, keberhasilan operasi bersih narkoba tersebut dikatakan didukung strategi multi-dimensional yang menggabungkan intelligence gathering, operasi lapangan, dan kerja sama lintas instansi. Pendekatan holistik ini memungkinkan Sat Narkoba untuk menyasar tidak hanya pengguna, tetapi juga jaringan pengedar hingga level bandar.
“Operasi kami tidak hanya fokus pada pengguna, tetapi lebih kepada pembongkaran jaringan dari hulu hingga hilir. Setiap tersangka yang ditangkap menjadi pintu masuk untuk membongkar jaringan yang lebih besar,” ujar AKP Henry Salamat Sirait menjelaskan strategi komprehensif.
Dukungan masyarakat menjadi kunci sukses dalam operasi pembersihan ini. Informasi yang diberikan warga terbukti sangat valuable dalam mengidentifikasi titik-titik peredaran dan membantu petugas dalam melakukan penggerebekan yang tepat sasaran.
“Partisipasi masyarakat sangat luar biasa. Setiap informasi yang masuk kami follow up dengan serius, dan hasilnya sangat memuaskan dalam pembongkaran kasus-kasus besar,” ungkap Kasat Narkoba mengapresiasi dukungan publik.
“Tidak akan ada ruang gerak bagi pengedar narkoba di wilayah hukum kami. Ini adalah perang total yang harus kita menangkan,” pungkas Kasat Narkoba mengakhiri. (In)