SIANTAR, SENTER NEWS
Meski tahun 2022 tinggal tiga hari lagi, banyak proyek fisik di Kota Siantar masih dalam pekerjaan, Senin (26/12/2022). Bahkan, ada baru dikerjakan dan baru selesai sekitar 60 persen. Karenanya, keinginan Wali Kota agar proyek fisik tahun 2022 itu selesai sebelum Natal, melenceng atau tak terpenuhi.
Salah satu yang diutarakan Wali Kota Siantar, dr Susanti Dewayani agar proyek yang diminta selesai sebelum Natal, pembuatan jembatan gorong-gorong yang membelah badan jalan di Jalan Pane, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar senilai Rp 199 juta lebih dari APBD Siantar 2022.
Pernyataan tersebut disampaikan Wali Kota saat melakukan peninjauan proyek dimaksud, Kamis (1/12/2022) lalu. Turut didampingi Kadis PUPR, Dedi Setiawan. Nyatanya, meski lantai bagian atas gorong-gorong sudah selesai dicor, tetapi belum juga bisa dilalui.
Demikian juga dengan jembatan gorong-gorong yang jaraknya sekitar 200 meter dari yang pertama tersebu t. Persisnya di persimpangan Jalan Vihara- Jalan Dalil Tani. Parahnya lagi, bekas galian malah terlampar begitu saja.
“Kalau tidak salah, pembangunan jembatan gorong-gorong ini sudah sebulan lebih. Bahkan, setelah digali, sempat tidak dikerjakan. Karena itu, jalan tidak bisa dilalui dan saya sebagai tukang tambal ban kehilangan pencarian,” ujar warga setempat bermarga Situmorang.
Dijelaskan, di atas jembatan gorong-gorong itu ada empat batang pohon kelapa yang tujuannya agar kenderadaan roda empat bisa melintas. Tapi, itu juga tidak berfungsi karena gorong-gorong masih ditimbun dengan tumpukan material bekas galian.
“Jadi, tak ada gunanya batang pohon kelapa itu dibuat. Bahkan, mobil pernah terperosok karena bannya lari dari batang kelapa itu,” ujar Situmorang sangat menyesalkan lambannya pekerjaan. Sehingga, selama jalan ditutup, sama sekali tidak ada kenderaan yang
Pantauan di sejumlah lokasi, proyek yang belum selesai rata-rata merupakan pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman Rakyat ((PUPR). Selain dua jembatan gotrong-gorong di jalan Pane , juga sejumlah pembangunan drainase. Antara lain di Jalan Seram yang saat ini masih dalam pekerjaan.
Sementara, material bekas galian dari perbaikan drainase tersebut tertumpuk begitu saja di tepi jalan. Sehingga, badan jalan semakin sempit dan membuat arus lalulintas menjadi terganggu. “Tanah yang menumpuk sampai memakan jalan sangat menggangu aruis lalulintas. Terutama saat pagi hari,” ujar warga setempat.
Kondisi paling parah, justru terkait pembangunan jalan menuju Kompleks Gave Atas di Kelurahan Naga Huta Timur, Kecamatan Siantar Sitalasari senilai Rp 199 juta lebih dari APBD 2022. Proyek dimaksud malah baru dimulai dan onggokan batu kerikil berukuran besar masih tertumpuk-tumpuk.
Ketika sejumlah proyek fisik yang belum selesai padahal 2022 hanya tinggal tiga hari lagi itu dikonfirmasi kepada Kadis PUPR, Dedy Setiawan, telepon selulernya tidak diangkat. Namun, bukan hanya proyek fisik yang dikelola PUPR yang belum tuntas.
Lebih dari itu termasuk proyek fisik yang dikelola Dinas Pariwisata tentang rehab lantai Balai Bolon di Lapangan H Adam Malik. Hanya saja, Kusdianto sebagai Kadis mengatakan, pekerjaan tersebut memang lamban karena kegiatan di lapangan H Adam Malik selalu padat.
“Ya, menjelang Natal ini banyak kegiatan di lapangan H Adam Malik. Jadi bagaimana kita bekerja. Tapi, itu tinggal sedikit lagi dan dipastikan segera tuntas tepat waktu,” ujarnya.
Sementara, demikian juga proyek fisik pada Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman (PRKP). Hanya saja, Kadis terkait Ali Akbar Siregar yang dikonfirmasi mengatakan tetap diupayakan tepat waktu. “Kalau berapa persen proyek fisik yang sudah selesai, saya lupa,” ujarnya melalui telepon seluler.(In)