SIANTAR, SENTER NEWS
Kasus warga, Roy Nasution (37) yang disenggol mobil tapi akhirnya malah dipukuli sejumlah orang dan salah seorang terduga pelaku adalah istri oknum Polisi memasuki babak baru. Pasalnya, sejumlah saksi sudah memberi keterangan di ruang Jahatranas Siantar, Kamis (5/1/2022).
Informasi yang dihimpun, para saksi yang telah memberi keterangan di ruangan Unit 1B Jatantas tersebut masing-masing, Sawaluddin Nasution (33), Ferry Daulay (43). Turut didamping, Rudi Malau SH sebagai penasehat hukum korban, Roy Nasution.
Rudi Malau menjelaskan, para saksi telah memberi keterangan dengan juru periksa, Bripka Muhammad Zulfansyah SH. Kejadian pemukulan berlangsung di Jalan Simanuk-Manuk, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, depan Taman Hewan Pematang Siantar, Minggu,(1/1/2023).
“Para saksi itu terdiri dari orang yang langsung melihat kejadian. Baik saat korban disenggol mobil dan saat terjadi keributan,” ujarnya usai pemeriksaan para saksi sembari mengatakan kasus tersebut bukan hanya soal penganiayaan tetapi termasuk soal kecelakaan lalulintas.
“Jadi, delik pidananya berlapis, satu kasus penganiayaan dan satu lagi kecelakaan lalulintas. Karena sebelum korban dianiaya, sudah lebih dulu disenggol mobil yang dinaiki sejumlah pelaku yang salah seorang diantaranya adalah istri oknum Polisi,” ujarnya.
Untuk itu, pihak Kepolisian diharap menangani kedua kasus dimaksud agar terungkap dengan jelas. “Kita percaya kepada pihak kepolisian dalam hal ini penyidik bertindak profesional untuk melindungi dan mengayomi masyarakat yang menjadi korban,” beber Rudi Malau lagi.
Terpisah, Kasat Reskrim AKP Banuara Manurung membenarkan bahwa pihaknya sudah meminta keterangan para saksi. “Ya, sabarlah, kasusnya masih dalam proses,” ujarnya singkat.
Informasi yang dihimpun dari korban, Roy Nasution (45) mengaku dipukuli sejumlah orang di Jalan Singgalang tak jauh dari depan Taman Hewan Pematang Siantar, Jalan Simanuk-Manuk Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Minggu (1/1/2022) sekira jam 16.00 Wib.
Sebelumnya, korban disenggol mobil yang ditumpangi para pelaku. Parahnya lagi, salah seorang di antaranya perempuan yang mengaku sebagai istri dari oknum Polisi. Saat kejadian itu, masyarakat yang menyaksikannya sempat heboh. Bahkan, ada yang mem videokan kejadian itu melalui telepon seluler.
Dijelaskan, awalnya mobil Inova BK 120 NY yang menyenggol korban melintas dari Jalan Gunung Simanuk-manuk. Namun, saat itu ada seorang anak-anak yang hendak menyeberang. Karena takut tertabrak, korban berusaha memegang anak dimaksud dan saat itulah mobil menyenggolnya.
“Ya, aku sempat ingin menyelamatkan anak itu, supir mobilnya perempuan ku lihat sedang bertelpon. Waktu aku disenggol, kaca spion mobil lepas,” ujar Roy Nasution sebagai korban.
Meki sempat tersenggol, Roy Nasution mengambil kaca spion itu dan berusaha menyerahkannya kepada supir yang menyenggol. Ternyata, orang yang di dalam mobil tidak terima. Beberapa orang di antaranya keluar dari mobil seperti hendak menyerang.
Melihat gelagat yang tidak baik itu, korban berusaha menjauh. Namun, sejumlah orang di dalam mobil termasuk pengendara sepeda motor berhasil mendekatinya yang sudah berada di Jalan Singgalang, saat itulah terjadi pemukulan.
Ketika banyak orang menyaksikan, seorang perempuan malah berteriak, mengaku sebagai istri oknum Polisi berpangkat Aipda berinisial RS. “Saya istri Polisi , memang kenapa kalo saya pukul,” ujarnya terdengar begitu arogan. Sementara, korban sendiri tak mampu berbuat apa-apa.
Setelah melakukan penganiayaan, para pelaku langsung masuk ke dalam mobil dan tutup kaca. Sementara, oknum Polisi yang tiada lain suami dari perempuan dimaksud datang ke lokasi berusaha menenangkan suasana.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan karena warga tampaknya mulai emosi terhadap para pelaku yang sudah berada di dalam mobil, oknum Polisi suami dari seorang perempuan, terduga pelaku diajak salah seorang petugas Pos Pam untuk membicarakannya di Pos Pam Simpang Jalan Simanuk .
Anehnya, saat dibawa ke Pos Pam, mobil yang dinaiki para terduga pelaku malah bergerak ke arah Rumah Sakit Tentera kemudian menghilang dan disebut sudah melarikan diri.
Karena tidak ada titik temu, korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Siantar. Malam harinya, empat personel Polisi dari Polres tiba di lokasi kejadian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Minggu (1/1/2022) sekira jam 20.00 Wib. (jr)