SIANTAR, SENTER NEWS
Persediaan darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Siantar yang berkantor di Jalan Sutomo, Kota Siantar, ternyata minim. Akibatnya, masyarakat kesulitan, Sehingga terpaksa harus mencari inisiatif sendiri untuk menemukan darah.
Hal tersebut dialami, Ira (27) warga Kota Siantar yang sangat membutuhkan darah untuk keluarga yang sedang sakit. Karena situasi tersebut, terpaksa harus menghubungi pihak keluarga terdekat, juga teman yang siap bersedia menjadi pendonor, Selasa (10/1/2023).
“Ya, saya harus mencari darah dari orang-orang yang bersedia mendonorkan darah, selain dari pihak keluarga sendiri, juga dari teman-teman atau minta tolong kepada teman-teman untuk mencari yang lain, ” ujarnya sembari keluar dari kantor PMI Kota Siantar tersebut.
Terkait dengan minimnya stok atau persediaan darah di kantor PMI Kota Siantar itu, ditulis jelas pada papan tulis PMI. Sedangkan PMI bekerja sama denggan 24 rumah sakit di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun dan beberapa rumah sakit lainnnya seperti di Kabupaten Toba.
Ketika persediaan darah yang minim tersebut dikonfirmasi kepada pihak PMI, tiga orang petugas membenarkan kalau stock darah yang tersedia saat sangat minim. “Ya, persediaan darah pada tiga hari terakhir memang minim,” ujar Dewi (28) salah seorang petugas PMI tersebut.
Ketika permasalahan dimakksud ingin dikonfirmasi lebih jauh lagi, Pimpinan PMI Kota Siantar, dr Rajin Saragih SPB tidak berada di tempat. Demikian juga Kepala Donor Darah PMI Kota Siantar, Dr Abadi Sinaga Mkes.
Sementara, salah seorang staf PMI Kota Siantar, Martin Saragih yang sudah bertugas sekira 11 tahun mengatakan, PMI Kota Siantar selalu berupaya memperoleh darah dari para pendonor. Antara lain dilakukan melalui iklan dan brosur agar masyarakat bersedia menjadi pendonor
“Kalau untuk mengisi kekuranggan stock darah di PMI, ada kita peroleh dari acara-acara donor darah instansi tertentu seperti TNI, Polri maupun Ulang Tahun Bayangkara beberapa hari lalu. Hasilnya kita mendapatkan 100 sampai 150 kantong darah,” ujar Martin Saragih.
Selain itu, PMI juga mendapatkan pendonor dari perusahaan seperti Insefal maupun acara kegiatan organisasi tertentu dan organisasi pendonor darah. Namun, itu, hanya pada waktu-waktu tertentu dan sesuai kesepakatan. “Itulah yang bisa membantu persediaan stock darah di PMI,” imbuh Martin.
Hal lain yang dilakukan, PMI Kota Siantar juga berupaya mengambil darah daerah lain seperti, Dolok Sanggul, Dairi, Tanah karo, Samosir dan terakir di Porsea akhir Desember 2022 lalu. Namun, hasilnya dikatakan belum sesuai harapan.
Dijelaskan, persediaan darah di PMI Kota Siantar jarang penuh. Namun, saat acara donor darah dari PT TPL Porsea selama 3 hari, PMI memperoleh 500 kantong darah. “Karena itu, PMI begitu bersyukur bisa menyediakan daraah auntuk kebutuhan dua minggu,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan juga, untuk pengambilan darah di PMI Kota Siantar sebesar Rp 360 ribu perkantong untuk semua golongan darah. Ada juga biaya pengganti dari kantong darah dan untuk pemeriksaan HIV, HB, Epatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Spilis.
“Untuk menghindari adanya pencaloan pengambilan darah, kita dari PMI menghimbau kepada masyarakat langsung menghubungi pihak PMI. Tidak melalui calo,” ujarnya sembari mengatakan bahwa PMI butuh kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendonorkan darah.
Melalui donor darah rutin tiga bulan sekali, masyarakat dikatakan mendapatkan hal baik pada diri sendiri. Misalnya dapat menjaga jantung lebih sehat dan juga terkontrol, kolestrol, asam urat terbuang. Selain itu, bisa menolong orang yang lagi sanggat membutuhkan darah.
“Salah satu persyaratan kepada para pendonor darah, dalam keadaan sehat dan juga lagi tidak dalam kondisi mengkonsumsi obat, minimal 1 kali 24 jam. Kecuali vitamin. Sehingga, tidak terindikari virus,” ujar Martin. (JR)