SIANTAR, SENTER NEWS
Volume sampah di Kota Siantar ternyata bertambah sampai 30 persen. Karenanya, kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba semakin memprihatikankan, Senin (12/3/2023).
Selain semakin menggunung, sampah yang diangkut truk-truk malah nyaris meluber ke badan jalan yang kondisinya berair. Sementara, truk pengangkut sampah terpaksa harus antri sebelum masuk ke lokasi TPA yang diambil dari Tempat Buangan Sementara (TPS) di sejumlah lokasi seluruh kecamatan se kota Siantar.
“Ya, kita terpaksa harus antri untuk memasuki pembuangan. Soalnya sampah semakin banyak,” ujar salah seorang sopir truk sampah yang ikut antri di sepanjang jalan. “Kita terpaksa harus sabar menunggu,” imbuhnya.
Terkait terjadinya peningkatan volime sampah, dibenarkan salah seorang tim dari Dinas Lingkungan Kota Siantar, Reza, warga Jalan Kinantan Kecamatan Siantar Utara. Peningkatan volume sampai dikatakan mencapai 30 persen.
“Biasanya dua kali menjadi tiga trip. Ini membuktikan kalau debit sampah di Kota Siantar memang lagi meningkat drastis. Penyebabnya banyak masyarakat melakukan kegiatan di rumah maupun di luar rumah seperti pedagang kuliner,” ujarnya.
Saat ditanya kapan akan kembali normal, Reza mengatakan tidak mengetahui karena dia hanya menjalankan perintah. Kemudian, ditanya bagaimana tindaklanjut Pemko Siantar terkait dengan kondisi TPA Tanjung Pinggir, lelaki tersebut hanya menggeleng kepala seperti kurang mengerti.
Beberapa waktu lalu, mencuat wacana bahwa TPA di Tanjung Pinggir yang sudah tidak memadai lagi untuk menampung sampah akan dipindahkan ke Kelurahan Gurilla, Kecamatan Siantar Sitalasari.
Namun, rencana itu belum juga direalisasi Pemko Siantar melalui dinas terkait. Padahal, TPA di Kelurahan Gurilla itu akan ada lokasi pengelolaan sampah daur ulang. Menurut informasi rencana tersebut belum terealisasi karena menyangkut tentang anggaran dan lahan di sekitar areal PTPN III itu, masih menunggu proses pembebasan. (cab)