SIANTAR, SENTER NEWS
Di saat kota Siantar memasuki musim hujan seperti sekarang, masyarakat yang bermukim di lokasi rawan longsor, harus waspada. Pasalnya, sejak Jumat malam (28/10/2022), telah terjadi longsor di 17 lokasi sekitar pemukiman penduduk.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Siantar, Robert Samosir mengatakan, ke 17 lokasi longsor itu ada yang sudah disampaikan kepada bagian hukum untuk selanjutnya ditentukan apakah termasuk bencana. Setelah ditandatanngani Wali Kota, akan ditinjau Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk dikerjakan.
“Dari data yang ada, yang sedang diusulkan kepada bagian Hukum sebanyak sembilan lokasi dan yang sudah ditinjau PUPR sebanyak enam lokasi,” ujar Robert Samosir, Rabu (2/11/2022). Selanjutnya, longsor yang sudah ditinjau PUPR, dalam waktu dekat segera dikerjakan.
Sembilan lokasi longsor yang diusulkan kepada Bagian Hukum masing-masing di Jalan Catur dan Jalan Bola kaki, Jalan Meranti Ujung, Pdt Justin Sihombing, Pdt J Wismar Saragih Gang Karsim Ujung, Jalan Seram, Jalan Sumber Jaya I, dan dua lokasi di Jalan Jalan Simanuk-manuk, Gang Anggrek dan di Jalan Viyata Yudha.
Sementara, longsor yang sudah ditinjau PUPR untuk dikerjakan seperti di Jalan Anggrek Blok III Perumahan Kasper, Jalan Manunggal Bawah, Jalan Pabrik Kertas Lingkungan IV, Jalan Bah Kora II Marihat III, Jalan Mual Kobun dan Jalan Seram Bawah Gang Hayati.
Khusus longsor di Jalan Simanuk-Manuk Gang Anggrek, ada dua lokasi, selain rumah warga yang sudah berada di tepi jurang, juga Langgar atau tempat ibadah yang temboknya rusak sehingga air dari sungai masuk merusak lantai serta dinding menjadi retak.
“Kalau yang di Gang Anggrek Jalan Simanuk-manuk itu sudah masuk kebagian Hukum dan kita harap segera selesai setelah ditandatangani Wali Kota. Selanjutnya ditinjau PUPR dan segera dikerjakan,” ujar Robert Samosir.
Sementara, khusus di Jalan Manunggal Bawah yang diperbaiki bukan jalan setapak yang amblas akibat pengorekan lahan di Jalan Siak yang terjadi akibat adanya galian untuk kavlingan. Tetapi, perbaikan jalan setapak. Persisnya dekat Ipal Komunal.
“Kalau jalan dekat Ipal Komunal di Jalan Manunggal itu, tembok penahannya rubuh dan rekontruksinya akan dilakukan BPBD. Itu juga sudah kita usulkan penanganan tanggap daruratnya kepada Wali Kota,” ujar Robert Samosir sembari mengatakan bahwa penanggulangan longsor yang masuk kategori bencana itu ada juga dikerjakan PUPR.
Robert Samosir kembali mengingatkan, masyarakat yang berumah di lokasi rawan longsor harus tetap waspada apabila hujan deras tiba. Terutama pada malam hari. Kemudian bagi yang ingin membangun rumah di lokasi rawan longsor, harus memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
“PBG itu untuk keamanan karena kontruksi bangunan akan disesuaikan dengan kondis lahan. Sehingga kontruksinya memang benar-benar baik,” ujar Robet Samosir mengakhiri. (In)