Saat musim hujan seperti sekarang, warga yang rumahnya berada di tepi sungai Bah Bolon, Kota Siantar selalu galau dan was-was. Pasalnya, air akan meluap dan bukan tidak mungkin menggenang sampai masuk ke rumah.
Banjir terakhir yang terjadi dan sempat masuk ke rumah warga, berlangsung sekitar dua bulan lalu.
Karenanya, warga harus berjaga-jaga kalau air semakin tinggi. Apalagi hujan semakin deras. Untuk itu, warga yang bagian belakang rumahnya di tepi Bah Bolon tentu selalu waspada menghadapinya.
“Kalau air semakin tinggi, barang-barang di bagian dapur dipindahkan ke tempat lebih tinggi. Kalau ada yang tersisa, tentu barang tidak terpakai dan tidak mudah rusak karena genangan air,” ujar Ucok warga Jalan pane yang belakang rumahnya di tepi sungai Bah Bolon, Minggu (6/11/2022).
Hal senada juga dikatakan warga lain. Saat sedang musim hujan seperti sekarang, kewaspadaan
harus ditingkatkan. Hal itu mengingat adanya pengalaman masa-masa sebelumnya, saat hujan tiba sungai sering banjir. “Paling kita kawatirkan, kalau hujan malam hari,” ujar warga bermarga Lubis (59) yang tinggal Kelurahan Tomuan.
Lebih lanjut dikatakan, saat hujan tercurah deras, Lubis mengaku sulit untuk tidur karena kawatir air semakin tinggi. Artinya, harus tetap berjaga-jaga. Bahkan, bila perlu begadang sampai hujan reda.
Dijelaskan, salah satu penyebab banjir Bah Bolon karena dasar sungai semakin dangkal akibat banyaknya sampah. Akibatnya sejumlah ikan di sungai Bah Bolon semakin berkurang. Antara lain, lele dumbo dan ikan nila. Kemudian, ikan jurung masih ada. Namun, hanya berkembang biang di lokasi tertentu yang berarus deras.
Diketahui, sungai Bah Bolon masih digunakan warga untuk mencuci, mandi dan buang air besar. Hanya saja, kalau warga ingin mandi tentu melihat kondisi air. “Kalau kotor tak mungkin mandi. Biasanya air agak bersih waktu siang hari saat tidak hujan,” ujar warga bermarga Lubis itu.
Hal lain yang sering dilakukan warga di sungai Bah Bolon selain menjala dan memancing, juga mencari barang bekas seperti botol-botol plastik yang bisa dijual. Kemudian, ada juga menyelam ke dasar sungai untuk mencari besi maupun paku yang juga laku untuk dijual. (In)