SIANTAR, SENTER NEWS
Kondisi perpustakaan Kota Siantar dengan akreditas tipe C, cukup memprihatinkan. Bukan hanya tertinggal dibanding kota lain di Sumatera Utara. Pertambahan anggaran pada Perubahan (P) APBD 2023 hanya Rp 188 juta lebih.
Penilaian itu terungkap saat Rapat Dengar Pendapat Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Siantar dengan Komisi I DPRD Siantar di ruang Fraksi Gabungan, Kamis (14/9/2023).
Pertambahan anggaran Rp 188 juta lebih dari APBD 2023 itu, malah dinilai memprihatinkan dan Bintar Saragih dari Komisi I kepada Hamzah Damanik sebagai Kadis Perpustakaan dan Arsip mengatakan, soal penambahan anggaran itu suatu pembohongan
“Apa tidak ada upaya memperbesar anggaran kepada TAPD Pemko?Apakah tidak ada perjuangan agar terjadi penambahan anggaran pada P APBD itu?” tanya Bintar Saragih.
Hamzah Damanik menepis adanya pembohongan, minimnya penambahan itu karena ada penggeseran anggaran. Sedangkan Rp 188 juta lebih, untuk pembuatan aplikasi Sistim Kearsipan Dinamis Teraplikasi (Srikandi) dan konsultasi aplikasi kepada kearsipan nasional.
Sementara, Andika Prayogi Sinaga sebagai Ketua Komisi I mengatakan, soal aplikasi Srikandi tentu sangat positif karena Dinas Perpustakaan dan Arsip bukan hanya sebagai lokasi membaca. Lebih dari itu dapat menyimpan dokumen sejarah.
“Perpustaan dan Arsip dapat dikembangkan menjadi museum sejarah yang menyimpan dokumen-dokumen tentang Kota Siantar mulai zaman Belanda. Itu dapat menjadi daya tarik wisatawan,” kata Andika Prayogi.
Pada perbahasan selanjutnya, Komisi I menyatakan agar akreditas tipe C Perpustakan Umum di sudut lapangan Merdeka atau seberang Taman Bunga ditingkatkan menjadi akreditas tipe B.
Terkait dengan itu, Hamzah mengatakan ada beberapa indikator yang tidak dimiliki Perpustakaan dan Arsip Kota Siantar naik menjadi akreditas Tipe B. Antara lain soal sarana prasaran pendukung seperti lokasi parkir.
Kemudian koleksi buku-buku berhuruf brailer. Pengadaan alat pemeliharaan seperti mesin jahit buku, alat penyemprot anti rayap dan lainnya. Termasuk sumber daya manusia seperti Pustakawan/wati maupun Pejabat Fungsional Arsiparis.
Soal pengadaan Pejabat Fungsional Arsiparis itu juga dikatakan Arif Hutabarat untuk diupayakan agar segera ditempatkan. “Itu harus disegerakan,” ujarnya.
Sementara, Jani Apohan Saragih Komisi I menyatakan minat baca yang meningkat karena pengunjung ke perpustakaan bertambah, sudah bagus. Karena Kota Siantar pernah menyandang sebagai kota Pendidikan, perpustakaan harus dibenahi agar lebih baik.
“Kalau melihat kondisi perpustakaan saat ini, rasanya saya mau nangis. Apakah Pemko mengetahui kondisi perpustakaan saat ini atau tidak mau tau?” kata Jani Apohan Saragih sembari bertanya.
Kalau soal areal parkir dikatakan bisa menggunakan lapangan parkir pariwisata yang jaraknya berdekatan dengan perpustakaan. Agar pengembangan perpustakaan lebih baik, anggarannya dapat diusulkan pada APBD Siantar tahun 2023 dengan pertimbangan Siantar kota pendidikan.
Komisi I lainnya, Tongam Pangaribuan menyatakan, perpustakaan sangat ideal membuat gambar-gambar Wali Kota yang pernah menjabat. Bahkan, mencatat keberadaan H Adam Malik sebagai putra Siantar yang pernah menjadi Wakil Presiden. Demikian juga tokoh-tokoh nasional berasal dari Siantar.
“Selama ini, generasi muda banyak belum mengetahui H Adam Malik anak Siantar asli. Itu menurut saya sangat penting sebagai suatu catatan sejarah. Begitu juga menampilkan anak Siantar yang pernah menjadi tokoh-tokoh di tingkat nasional,” ujarnya
Tongam mengatakan optimis melihat sumber daya manusia pengelola Perpustakaan dan Arsip yang terdiri orang-orang muda. “Tingkatkan akreditas dari tipe C menjadi tipe B seperti Kota Sibolga,” tegasnya.
Menanggapi berbagai saran dan masukan yang diberikan Komisi I itu, Hamzah menyatakan siap menindaklanjutinya. Termasuk soal pengusulan anggaran pengembangan Perpustakaan dan Arsip agar lebih baik.
Di penghujung RDP, ketua Komisi I Andika Prayogi mengatakan, Komisi I akan merekomendasi lapangan parkir pariwisata menjadi lokasi parkir perpustakaan. “Pada waktu yang tepat, kita akan mengunjungi perpustakaan untuk mendorong agar lebih baik,” katanya menutup RDP. (In)