SIANTAR, SENTER NEWS
Wagino alias Bulus sebagai pekerja lahan pertanian dan peternakan, di Jalan Ring Road, Kelurahan Tanjung Tongah, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar diteror. Setelah mendapat ancaman bunuh, gubuk tempatnya beristrahat dibakar.
Aksi pembakaran yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) itu, diketahui Bulus, Senin (18/9/2023) sekira jam 06.30 Wib. Tapi, sekitar jam 05.30 Wib, sudah diberitahu temannya, Karim (52) yang kebetulan melintas dari sekitar lokasi.
“Awalnya Wak Karim bilang ke saya, bagian atap gubuk miring. Saya bilang mungkin karena hujan deras semalam. Habis itu jam 06.30 Wib saya lewat hendak mengantar anak sekolah, saya lihat gubuk memang miring, waktu kudekati masih ada asap dan gubuk memang dibakar,” ungkapnya.
Dijelaskan, Bulus sebagai pekerja lahan pertanian dan peternakan mengatakan, Minggu malam (17/9/2023) sampai dini hari, sekira jam 01.00 WIB, masih berada gubuk bersama temannya Karim. Karena malam itu hujan deras, mereka meninggalkan gubuk dan tidur di rumah yang jaraknya berkisar 300 meter dari gubuk.
“Biasanya kami jaga malam dan tidur di gubuk itu. Mungkin masih untung malam itu kami tidak tidur disana. Kalau tidak, kami juga mungkin dibakar dan meninggal,” ujar Wagino alias Bulus, asal Tanjung Pinggir, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar.
Lebih lanjut dikatakan, pagi hari itu juga, peristiwa tersebut diberitahu melalui handphone kepada majikannya, Bintari Sinaga. “Pokonya, nyawa saya sudah terancam. Sudah sangat tidak aman lagi. Yang pasti, OTK itu sengaja membakar dan berniat membunuh saya,” tegas Bulus.
Selanjutnya Bulus bersama Bintari Sinaga sebagai pemilik gubuk di lahan pertaniannya, mendatangi Polres Siantar untuk membuat laporan resmi. Didampingi Penasehat Hukum Rudi Malau. Sekira jam 11.00 Wib, pihak Polres Siantar turun ke lokasi melakukan olah TKP.
Di lokasi kejadian, Bintari belum memberi komentar siapa pelaku pembakaran gubuk. Namun melalui pengawas kepercayaannya Bulus, dikatakan kalau beberapa hari terakhir, Bulus sering mendapat ancaman dan berdebat dengan orang yang memiliki usaha di sekitar tempatnya berusaha itu. Padahal, lahan tersebut sudah lama dikelolanya dan sudah enam kali panen.
Hal itu dibenarkan Bulus. Bahkan sekira lima bulan lalu, orang itu mengakui sebagai pemilik lahan. Bahkan, Sabtu (16/9/2023) kemarin, ada membawa beco (excapator) mengorek lahan pertanian mereka. “Terus berlanjut lagi semalam, ada mengancam saya melalui massager facebook,” beber Bulus.
Dijelaskan, tiga bulan sebelum gubuk dibakar, Bulus mengaku nyaris kena tikam orang suruhan. Setelah pelaku diamankan ke Polsek Siantar Martoba, malah mengaku atas suruhan orang yang mengklaim sebagai lahan yang dijaga Bulus. Hanya saja, saat itu dimediasi dan berujung damai.
”Sebelum peristiwa pembakaran, ada menyerobot lahan yang kami usahai, mencoba menikam saya. Terus, Sabtu kemarinya saya sempat debat sama yang mau mengorek lahan kami pakai beko. Terus satu hari sebelum pembakaran itu juga, ada mengancam saya, dari namanya Adek dari yang cekcok dengan saya itu,” bebernya.
Sementara, Kuasa Hukum korban, Rudi Malau mengatakan, tindakan pelaku disebut merupakan perbuatan sengaja dengan segala unsurnya. Termasuk percobaan menghilangkan nyawa, patut disidik. Pasalnya, perbuatan pelaku sudah menjurus tindakan kriminal bukan biasa.
“Unsur sengaja berarti pelaku dalam keadaan sadar, sasaran memang berupa bangunan. Tapi ada manusia yang bernyawa di dalamnya yang bisa meninggal atau luka akibat dari perbuatan pelaku,” kata Rudi Malau.
Untuk itu, pihak Kepolisian diharap segera menindaklanjuti laporan korban. Apalagi korban mengaku sudah tidak aman dan masih trauma. “ Kepolisian lebih mengetahui mengungkap siapa pelaku atau otak pelakunya. Karena dalam proses pemeriksaan di Polres tadi, kita juga sudah mengungkapkan semuanya,” ucap mantan wartawan itu. (Tim)