SIMALUNGUN, SENTER NEWS
Dengan mengusung spanduk, sekitar 50-an masyarakat Nagori Baja Dolok Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, demo ke Kantor Bupati Simalungun di Pamatang Raya, Senin (25/9/2023) sekira jam 10.25 Wib.
Massa yang juga diikuti ibu rumah tangga itu menyuarakan agar oknum Pangulu Baja Dolok, Jumawan SP segera ditindak tegas karena telah melalukan tindakan mesum atau asusila dengan perempuan yang bukan istrinya.
Massa aksi tampak tertahan di depan pintu masuk kantor Bupati Simalungun karena mendapat pengawalan pagar betis dari personel Polres Simalungun dan Satpol PP dan dari Kodim 0207/Simalungun.
“Kita datang untuk menagih janji Bupati. Karena, tanggal 25 Agustus 2023 saat kita berunjuk rasa lalu, Wakil Bupati berjanji akan menjawab tuntutan kita selama 12 hari kerja. Nyatanya sudah satu bulan, belum ada tanggapan atau jawaban,” kata koordinator lapangan, M Musa didampingi Raja Gultom.
Orasi yang disampaikan koordinator aksi tersebut disambut massa dengan gemuruh, “Copot Pangulu bejat! Kami malu punya Pangulu seperti itu!” teriak massa sembari mengatakan bahwa video mesum oknum Pangulu tersebut telah menyebar melalui media sosial.
Lebih dari itu, melalui pernyataan sikap, pengunjukrasa juga mengatakan bahwa oknum Pangulu dimaksud juga gemar berjudi. Bertindak arogan kepada warganya sendiri. Bahkan, Pangulu dikatakan banyak melakukan penyimpangan pembangunan di Nagori Baja Dolok.
Setelah melakukan orasi secara bergantian dan menyampaikan pernyataan sikap kritis agar Pangulu bejat dicopot, pengunjukrasa akhirnya diterima Albert R Saragih selaku Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Simalungun.
Jelang beberapa saat, Albert R SaragihAlbert S Saragih menawarkan agar aspirasi yang disampaikan pengunjukrasa lebih baik dibahas di salah satu ruang kantor Bupati. Hanya saja, hanya lima orang yang mewakili, selebihnya diharap tetap sabar menunggu dengan tertib.
Pertemuan berlangsung di ruang Rapat Kerja Bupati Simalungun secara tertutup yang langsung dihadiri Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Saragih. Berkisar satu jam lebih, pertemuan berakhir dan hasil pertemuan disampaikan secara terbuka kepada pengunjukrasa.
“Kita sudah melakukan pertemuan dan berdialog dengan Bupati. Hasilnya, dalam waktu 2 sampai 3 hari ini, Bupati Simalungun bersama staff akan mengambil keputusan terkait masalah yang kita sampaikan,” ujar Koordinator Aksi M Musa.
Selanjutnya dikatakan, Bupati Simalungun akan turun langsung ke Nagari Baja Dolok, Kecamatan Tanah Jawa untuk menyampaikan hasil keputusan terkait masalah asusila yang dilakukan Panghulu Baja Dolok tersebut.
Mendengar hasil keputusan pertemuan di Ruang Kerja Bipati Simalungun itu, pengunjuk rasa berteriak agar apa yang disepakati dengan Bupati Simalungun harus dilaksanakan sesuai ketentuan. Tidak lagi seperti janji yang sebelum-sebelumnya.
“Kita minta Gubernur dan Presiden Bapak Jokowi juga memperhatikan permasalahan di Nagori Baja Dolok karena masyarakat sudah kisruh dan resah,” kata koordinator aksi kepada wartawan di penghujung unjuk rasa.
Kemudian, pengunjukrasa membubarkan diri dengan tertib tanpa tindakan anarkis dan kembali ke Nagori Baja Dolok, Kecamatan Tanah Jawa menggunakan kenderaaan dua mobil pickup dan satu truk terbuka. (Bg)