SIANTAR, SENTER NEWS
Setelah mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 522,994,044 kepada Kejaksaan Negeri Kota Siantar yang berlangsung di aula Kejari Kota Siantar, terpidana kasus korupsi Herowhin TF Sinaga menyampaikan pernytaan, Jumat (27/10/2023) sekiranya jam 13.10 Wib.
Kasus korupsi yang menjerat terpidana itu terkait pinjaman pegawai PD PAUS ke Bank Tabungan Negara (BTN) yang telah berkekuatan hukum tetap (inkrah), sesuai putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA), 1 Agustus 2023 yang lalu.
Pernyataan Herowhin TF Sinaga melalui surat yang terdiri dari 8 point, dibacakan orang tuanya, Djaliman Sinaga dihadapan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari)Kota Siantar, Jurist Precisely Sitepu SH.
Isinya menggunakan huruf kapital. Dan tanpa merevisi atau disunting redakasi, inilah delapan point pernyataan tersebut:
BAHWA SAYA SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK DAN TAAT HUKUM, MAKA SAYA SANGAT MENGHORMATI PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH MEMUTUS SAYA BERSALAH DALAM KASUS KORUPSI PINJAMAN PEGAWAI PD. PAUS KE BANK BTN PEMATANG SIANTAR TAHUN 2015, WALAUPUN SEBENARNYA SAYA MERASA BANYAK KEJANGGALAN DALAM KASUS INI DAN SAYA TENTUNYA AKAN TETAP MELAKUKAN UPAYA HUKUM UNTUK MENDAPATKAN KEPASTIAN HUKUM.
ADAPUN KEJANGGALAN YANG SAYA RASAKAN ADALAH :
BAHWA SESUAI DENGAN PENGAKUAN PINTALIUS WARUWU SELAKU DIREKTUR KEUANGAN PD.PAUS SAAT ITU BAHWA UANG PINJAMAN PEGAWAI PD.PAUS SEBESAR TOTAL Rp. 1,3 MILIARD LEBIH TERSEBUT KATANYA DISERAHKAN KEPADA SAYA SEBESAR Rp. 1,05 MILIARD TERSEBUT MELALUI PENGIRIMAN UANG KEPADA ORANG LAIN, SEMENTARA SISANYA SEBESAR Rp. 250 JUTA LEBIH DIGUNAKAN PINTALIUS WARUWU UNTUK KEPENTINGAN LAIN YANG TIDAK JELAS. HAL INI TENTUNYA SANGAT JANGGAL KARENA SAMPAI SAAT INI PINTALIUS WARUWU TIDAK PERNAH DIPERIKSA, DITUNTUT ATAU DILIBATKAN BAHKAN DIJADIKAN TERSANGKA DALAM KASUS INI DAN MASIH BEBAS BERKELIARAN.
BAHWA SAYA DIANGGAP BERTANGGUNG JAWAB ATAU BERSALAH PADAHAL YANG MENANDATANGANI SURAT PERSETUJUAN PINJAMAN PEGAWAI KE BANK BTN PEMATANG SIANTAR ADALAH PINTALIUS WARUWU, YANG SELANJUTNYA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UTAMA DAN DASAR AWAL PROSES PINJAMAN PEGAWAI PD.PAUS, NAMUN DALAM HAL INI PINTALIUS WARUWU TIDAK PERNAH DIPERIKSA, DITUNTUT ATAU DILIBATKAN BAHKAN DIJADIKAN TERSANGKA DALAM KASUS INI DAN MASIH BEBAS BERKELIARAN.
BAHWA SESUAI DENGAN KETENTUAN BANK BTN BAHWA MASA TUGAS PEGAWAI YANG BISA MENGAJUKAN PINJAMAN MINIMAL 1 (SATU) TAHUN MASA TUGAS, NAMUN PEGAWAI PD.PAUS YANG MENGAJUKAN PINJAMAN KE BANK BTN PEMATANG SIANTAR MASIH BELUM 1 (SATU) TAHUN ATAU BARU 4 (EMPAT) BULAN DIANGKAT SEBAGAI PEGAWAI PD.PAUS, SEHINGGA HAL INI TENTU TIDAK SESUAI DENGAN PERSYARATAN PERBANKAN. NAMUN BERDASARKAN MEMO PIMPINAN BANK BTN PEMATANG SIANTAR MAKA PINJAMAN TERSEBUT DAPAT DICAIRKAN. HAL INI TENTU SANGAT JANGGAL KALAU SAYA YANG DISALAHKAN PADAHAL HAL TERSEBUT SEBENARNYA KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA BANK BTN YANG MENCAIRKAN PINJAMAN TANPA MELALUI PROSEDUR YANG SEBENARNYA. NAMUN PIHAK BTN TERKAIT TIDAK PERNAH DIPERIKSA, DITUNTUT ATAU DILIBATKAN BAHKAN DIJADIKAN TERSANGKA DALAM KASUS INI DAN MASIH BEBAS BERKELIARAN.
BAHWA DARI BESARAN PINJAMAN MASING-MASING PEGAWAI PD.PAUS KE BANK BTN PEMATANG SIANTAR TIDAK SELURUHNYA DISERAHKAN KEPADA PINTALIUS WARUWU DAN MASIH TERSISA DI REKENING MASING-MASING PEGAWAI, NAMUN KEPADA SAYA DIPERSALAHKAN SELURUH JUMLAH PINJAMAN TERSEBUT TANPA MELIHAT BERAPA BESAR DANA TERSEBUT ADA TERSANGKUT DI REKENING MASING-MASING PEGAWAI PD. PAUS.
BAHWA PINJAMAN PEGAWAI MASUK KE REKENING MASING-MASING PEGAWAI PD.PAUS YANG MELAKUKAN PINJAMAN KE BANK BTN PEMATANG SIANTAR DAN SELANJUTNYA SECARA PRIBADI DIAMBIL DARI REKENING MEREKA MASING-MASING DAN SECARA PRIBADI DISERAHKAN KEPADA PINTALIUS WARUWU TANPA BERDASARKAN TANDA TERIMA DAN SELANJUTNYA MENURUT KETERANGAN PINTALIUS WARUWU DALAM BAP MAUPUN PERSIDANGAN BAHWA UANG TERSEBUT DIKIRIMKAN KEPADA SESEORANG ATAS PERMINTAAN SAYA TANPA BUKTI TANDA TERIMA ATAU REKAMAN DAN PERLU DIKETAHUI BAHWA PADA SAAT YANG BERSAMAAN SAYA MEMINTA TOLONG KEPADA WARUWU UNTUK MENGIRIMKAN UANG PEMBELIAN LAHAN DARI 5 ORANG PEGAWAI BAPPEDA KOTA PEMATANG SIANTAR (HADIR SEBAGAI SAKSI DI PERSIDANGAN) SEHINGGA BESAR KEMUNGKINAN BAHWA DANA PINJAMAN TERSEBUT SEPENUHNYA DIPERGUNAKAN SENDIRI OLEH PINTALIUS WARUWU, NAMUN PEGAWAI PD. PAUS TERSEBUT DAN PINTALIUS WARUWU TIDAK PERNAH DIPERIKSA, DITUNTUT ATAU DILIBATKAN BAHKAN DIJADIKAN TERSANGKA DALAM KASUS INI DAN MASIH BEBAS BERKELIARAN.
BAHWA PINJAMAN PEGAWAI PD.PAUS TERSEBUT MERUPAKAN PINJAMAN PRIBADI YANG UANGNYA JUGA MASUK KE REKENING PRIBADI MASING-MASING SEHINGGA MERUPAKAN URUSAN PRIBADI APABILA UANG TERSEBUT MENJADI RANAH HUKUM DAN BUKANNYA MENJADI URUSAN NEGARA ATAU KORUPSI KARENA SAMPAI SAAT INI JUGA BUNGA PINJAMAN TERSEBUT MASIH BERJALAN ATAS NAMA PRIBADI MASING-MASING PEGAWAI DAN SESUAI KETERANGAN DARI PIHAK BTN DI PERSIDANGAN BAHWA MEREKA BELUM PERNAH MENYATAKAN BAHWA PINJAMAN TERSEBUT TELAH MENJADI KERUGIAN BANK BTN.
KESAKSIAN SELURUH PEGAWAI TERKESAN DIKONDISIKAN, TERLIHAT DARI BAP YANG SERAGAM NAMUN TIDAK MENJELASKAN SECARA TEGAS KAPAN DAN DIMANA SAYA MELAKUKAN ANCAMAN ATAU PEMAKSAAN KEPADA PARA PEGAWAI SEMUA TIDAK MENGETAHUI HARI APA TANGGAL BERAPA DAN BULAN BERAPA SERTA SEBAGIAN MENGATAKAN DI RUANG KERJA SAYA DAN SEBAGIAN LAGI MENGATAKAN DI RUANG RAPAT PD. PAUS. SEDANGKAN ANCAMAN YANG MEREKA KATAKAN ADALAH BAHWA SAYA AKAN MEMECAT MEREKA APABILA TIDAK MAU MEMINJAM PADAHAL KEWENANGAN MEMBERHENTIKAN PEGAWAI SEPENUHNYA DITANGAN SELURUH DIREKSI ATAS PERSETUJUAN WALIKOTA MELALUI BADAN PENGAWAS BUKAN KEWENANGAN SAYA PRIBADI. DAN ADA INDIKASI DAN NFORMASI BAHWA PARA PEGAWAI BERSAMA PINTALIUS WARUWU DIKUMPULKAN DAN DIPERTEMUKAN DI KEJAKSAAN PEMATANG SIANTAR OLEH KASI PIDSUS PADA SAAT ITU UNTUK MENYATUKAN PERSEPSI SEBELUM PERKARA TERSEBUT DIAJUKAN DI PERSIDANGAN.
BAHWA BILA DIKAITKAN DENGAN SEMUA HAL TERSEBUT DI ATAS MAKA SAYA MERASA BAHWA KASUS INI HANYA UNTUK MENARGETKAN SAYA UNTUK MASUK PENJARA BUKAN UNTUK MENCARI KEBENARAN DAN KEADILAN, SEHINGGA SAYA MERASA DIKRIMINALISASI APALAGI DIKAITKAN DENGAN KEDATANGAN KASI PIDSUS PADA SAAT ITU KE LAPAS KELAS IIA PEMATANG SANTAR DENGAN MEMBAWA PENGUSAHA YANG BERNAMA RIKI DAN PENGACARANYA DENGAN MENYAMAR MENGGUNAKAN IDENTITAS PEGAWAI KEJAKSAAN DENGAN TUJUAN MEMAKSA SAYA UNTUK MENURUTI KEHENDAK MEREKA DALAM URUSAN BISNIS YANG SAMA SEKALI TIDAKADA KAITAN NYA DENGAN PERKARA INI NAMUN KASI PIDSUS PADA SAAT ITU ATAS NAMA NIKSON LUBIS MENGATAKAN BAHWA APABILA SAYA BISA MENYELESAIKAN URUSAN DENGAN SAUDARA RIKI YANG IDA BAWA MAKA PERKARA PINJAMAN PEGAWAI PD.PAUS KE BTN TIDAK AKAN DIAJUKAN ATAU TIDAK DITINDAKLANJUTI ATAU DIANGGAP SELESAI.
DEMIKIANLAH PERNYATAAN INI SAYA SAMPAIKAN ATAS HAL-HAL YANG JANGGAL YANG SAYA ALAMI SELAMA PROSES PERKARA INI DAN SAYA BERHARAP AGAR PIHAK APARAT PENEGAK HUKUM DALAM HAL INI KEJAKSAAN DAPAT MEMPROSES DAN MENINJAU KEMBALI UNTUK MENEGAKKAN KEADILAN DAN KEBENARAN DAN TENTUNYA SAYA SEBAGAI ARGA NEGARA YANG TAAT HUKUM JUGA AKAN MENGAJUKAN HAL-HAL YANG JANGGAL TERSEBUT MELALUI PENINJAUAN KEMBALI KE MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA. SELAIN ITU SAYA JUGA TELAH MELAKUKAN UPAYA HUKUM DENGAN MELAPORKAN SAUDARA PINTALIUS WARUWU PIHAK BANK BTN DAN PEGAWAI PD. PAUS YANG MEMINJAM KE PIHAK BERWAJIB DENGAN TUDUHAN MEMBERIKAN KETERANGAN PALSU DI MUKA PERSIDANGAN.
SELANJUTNYA SAYA JUGA BERMOHON KEPADA INSAN PERS DAN SELURUH MASYARAKAT AGAR KIRANYA DAPAT MEMBANTU SAYA MENCARI KEADILAN DAN MENEGAKKAN KEBERNARAN DALAM PERKARA INI.
PEMATANG SIANTAR, 26 OKTOBER 2023. SAYA YANG MENYATAKAN : HEROWHIN TUMPAL FERNANDO SINAGA.
Terkait pernyataan itu, Kasi Pidsus Kejari Siantar Symon Sihombing SH mengatakan, pernyataan yang dituangkan Herowhin FT Sinaga malah bukan hal yang baru. Tetapi berulang kali disampaikan pada masa persidangan. Baik melalui pledoi, eksepsi, memori banding maupun pada memori kasasi. Termasuk, ketika Praperadilan (Prapid), juga disampaikan.
“Pernyataan itu bukan hal yang baru ini. Ini juga dalam pledoinya, eksepsi juga begitu. Tetapi yang penting, bahwa putusan, mulai dari Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi sampai Mahkamah Agung, menyatakan yang bersangkutan Herowhin Sinaga bersalah. Dan tidak ada satupun yang menyatakan pihak BTN terlibat, ataupun Pintalius terlibat,” ucap Symon Sihombing SH.
Dijelaskan, pernyataan Herowhin, tidak benar. Karena tidak sesuai dengan putusan dan fakta persidangan. Kemudian, Kasi Pidsus juga membantah ada terjadi kriminalisasi terhadap Herowin.
“Ya (pernyataan Herowhin tidak benar). Karena putusan (pengadilan) yang mengatakan itu. Dan fakta persidangan juga mengatakan itu,” ujarnya mengakhiri.
Sebelumnya, Kajari mengatakan, kalau yang bersangkutan ingin mengajukan PK, itu adalah hak. Namun, yang diajukan harus bukti terbaru atau novum. Itupun masih tetap dalam pertimbangan. “Kalau seandainya bukti sudah pernah diuji, bukan bukti baru,” ujar Kajari. (In)