SIANTAR, SENTERNEWS
Saat dilaksanakan Forum Group Discussion (FGD) Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Tahun 2023 di Ruang Serbaguna Bappeda Kota Siantar, mencuat pernyataan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti Lurah tidak terlibat politik praktis menjelang Pemilu 2024, Selasa (31/10/2023).
Seperti disampaikan Janes Boang Manalu mewakili Dewan Harian Cabang (DHC) Angkjatan 45 Kota Siantar di hadapan para peserta FGD sebanyak 53 Ormas yang terdaftar di Pemko Siantar. Turut dihadiri Wali Kota Siantar, dr Susanti Dewayani dan Komisioner Bawaslu Kota Siantar.
Meski Wali Kota mengatakan bahwa ASN tidak ikut politik praktis, fakta di lapangan menurutnya, Lurah terindikasi turut bermain politik praktis dengan cara mengumpulkan KTP dari warga. Tujuannya untuk mendukung bakal Caleg tertentu.
Seharusnya, Lurah sebagai pelayan. Untuk itu, yang terlibat politik praktis harus diberi sanksi. “Jangan seperti itu, biarkan. Harusnya Caleg mendekati masyarakat dengan membuat gagasan karena akan menjadi penyambung lidah rakyat. Tidak justru minta tolong kepada Lurah,” kata Jannes Boang Manalu.
Kemudian, terkait FGD menurutnya jangan hanya melakukan diskusi tentang pelaksanaan Pemilu 2024. Tetapi, juga membahas kemajuan kota Siantar dan melihat kondisi perekonomian. Bahkan, menyinggung soal bantuan kepada masyarakat harus tepat sasaran.
Sementara, sejumlah Ormas lainnya menyatakan senada. Idealnya, FGD dilakukan secara rutin membahas berbagai perkembangan dan masalah di Kota Siantar. Tidak hanya untuk kumpul-kumpul semata menjelang Pemilu.
Sebelumnya, Wali Kota Siantar dr Susanti Dewayani SpA yang membuka FGD, mengajak Ormas di Kota Siantar mensukseskan Pemilu 2024. Sekaligus menciptakan situasi Pemilu yang aman dan kondusif.
Dikatakan, Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk masyarakat secara sukarela. Berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila. Karenanya, Ormas memiliki kekuatan yang strategis dalam pembangunan suatu daerah.
Kemudian, dr Susanti mengajak Ormas bahu-membahu membangun Kota Siantar, serta mensukseskan Pemilu 2024. “Kita harus mewujudkan Pemilu yang demokratis dan berkualitas,” tukasnya.
FGD menghadirkan Komisioner Bawaslu Kota Siantar Frengky Sinaga sebagai nara sumber dengan judul,”Peran Ormas dalam Pemilu Damai”. Ormas dikatakan dapat bekerja sama antar kelompok untuk menyelesaikan perbedaan dan membangun kerjasama dalam situasi yang penuh ketegangan.
“Ormas memainkan peran penting dalam mediasi dan penyelesaian konflik secara damai dan diplomatik. Mempromosikan pemahaman yang toleran dan menghormati perbedaan pandangan politik,” katanya.
Dijelaskan, Ormas seringkali terjebak dalam politik identitas yang memicu konflik dan menghilangkan fokus pada isu substansial. Bahkan, banyak Ormas memiliki keterbatasan sumber daya yang menghambat kinerja mereka dalam Pemilu. Sehingga, dapat menghadapi ancaman kekerasan atau gangguan jalannya Pemilu dari kelompok yang tidak setuju dengan pandangan mereka. Karenanya, Ormas secara aktif diminta melakukan pemantauan Pemilu untuk mengidentifikasi potensi pelanggaran dan penggelembungan suara.
“Dengan kerjasama yang baik, Ormas diharapkan dapat terus memainkan peran pentingnya dalam menjaga perdamaian dalam setiap pemilihan yang akan datang,” beber Frengky Sinaga mengakhiri. (In)