SIANTAR,SENTERNEWS
Pembagian rice coocer atau alat memasak nasi menggunakan listrik menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, saat disalurkan kepada masyarakat tertentu dilakukan secara tertutup. Sehingga, dituding sangat “misterius” dan terindikasi sebagai penggelapan.
Informasi yang diperoleh dari sejumlah masyarakat, pembagian rice coocer tersebut dibagikan kepada masyarakat tertentu di sekitar Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Barat. Persisnya di salah satu rumah, Jalan Sriwijaya, Kamis (21/12/2023).
Awalnya, masyarakat melihat ada seorang perempuan yang diduga salah seorang tim pemenangan Caleg salah satu partai politik membawa puluhan kotak berisi rice coocer dan masuk ke salah satu rumah tersebut.
Sementara, sejumlah masyarakat lainnya langsung masuk ke rumah dimaksud. Karena menimbulkan tanda tanya, ada warga ingin mengetahui ada apa gerangan. Ternyata, warga tersebut tidak diperbolehkan masuk.
“Pintunya langsung ditutup dan hanya orang-orang tertentu saja yang boleh masuk. Tak lama kemudian, mereka yang di dalam rumah keluar satu persatu membawa kotak berisi rice coocer itu,” kata salah seorang warga minta namanya tidak disebutkan, Sabtu (23/12/2023).
Menurut warga memang aneh. Pasalnya, rice coocer tersebut dipastikan merupakan hibah atau bantuan gratis dari kementrian Energi dan Sumber Daya Manusia yang dilengkapi dengan logo. Bahkan, ada tulisan, “Tidak Untuk Diperjualbelikan”.
“Kalau tidak salah, ada sekitar 16 orang yang menerima alat untuk memasak itu. Karenanya, masyarakat jadi curiga. Apalagi pembagiannya tidak pernah diberitahu secara terbuka dan tidak jelas bagaimana kriteria penerimanya,” ujar warga.
Lebih lanjut dijelaskan, ketika warga bertanya kepada perempuan yang diduga sebagai salah seorang tim pemenangan Caleg dari salah satu partai politik peserta Pemilu 2024 itu, tidak ada jawaban yang jelas. Akibatnya, masyarakat mengaku jadi bingung.
“Apa boleh bantuan pemerintah untuk masyarakat dibagikan orang yang diketahui sebagai tim pemenangan Caleg tertentu saja? Jangan-jangan, ini ada penyalahgunaan bantuan yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik., Jadi, perlu diusut tuntas, ” kata warga lainnya.
Ketika bantuan yang diserahkan secara diam-diam itu dikonfirmasi kepada perangkat kelurahan setempat, pembagian bantuan pemerintah itu memang tidak mereka ketahui. “Betul, saya tidak mengetahui,” ujarnya singkat.
Ketika dikonfirmasi lagi kepada Dinas Sosial melalui Kabid Rehabsos, Supratman Malau, yang bersangkutan tidak mengetahui dan minta dikonfirmasi kepada Tenaga Kerja Sukarela Kecamatan (TKSK).
Selanjutnya, saat dikonfirmasi kepada Koordinator TKSK Kota Siantar, Armansyah Nasution, dikatakan bahwa pemerintah memang punya program menyalurkan bantuan rice coocer. Hanya saja, itu belum direalisasi. Bahkan, data untuk penerima juga belum diketahui.
“Menurut informasi, bantuan itu akan disalurkan melalui PT Pos tahun ini juga. Tapi, saya belum mengetahui bagaimana teknisnya dan apakah penerimanya adalah masyarakat yang masuk program PKH atau lainnya,” kata Armansyah.
Kemudian, ketika awak media ini mengatakan sudah ada masyarakat menerima bantuan rice coocer itu dan mengirimkan gambar rice coocer dimaksud melalui pesan Whats App, Armansyah kembali bertanya,” Siapa yang membagikan karena belum ada informasinya,” tulisnya singkat.
Sementara, sejumlah masyarakat menilai bahwa ada Caleg dari partai politik tertentu memanfaatkan program pemerintah untuk kepentingan politik praktis. “Wah, ini perlu diusut tuntas dan DPRD Siatar sebagai pengawas harus turun melakukan investiasi,” kata seorang aktifis mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Siantar.
Namun demikian, mahasiswa itu minta namanya tidak disebutkan karena akan melakukan penelusuran. Sehingga diketahui ada apa dibalik semua itu. “Ini serius karena ada indikasi penggelapan bantuan sosial. Bahkan, bisa dilaporkan ke aparat penegak hukum,” katanya singkat. (In)