SIANTAR,SENTERNEWS
Pelaksaaan Imlek Fair 2024 yang rencananya akan berlangsung di Siantar Hotel mulai 4 sampai 11 Februari 2024 diminta tidak diwarnai kegiatan politik seperti berbau kampanye Pemilu 2024 yang sudah berakhir 10 Februari 2024.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Bawaslu Kota Siantar, Nanang Wahyudi Harahap pada Rapat Koordinasi Forkopimda Kota Siantar Terkait Stabilitas Kamtibmas Menjelang Pemilu 2024 yang berlangsung di ruang Serbaguna Pemko Siantar, Senin (22/1/2024).
“Saat berlangsung masa tenang pada tahapan Pemilu 2024, memang beririsan dengan kegiatan Imlek Fair yang berakhir tanggal 11 Februari. Kegiatan itu memang tidak signifikan. Tapi, kita kawatir kalau ada yang mencoba memanfaatkannya untuk kegiatan politik seperti kampanye,” kata Nanang.
Untuk itu, pihak pelaksana Imlek Fair diminta tetap berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk KPU, Bawaslu dan Keplosian serta Pemko Siantar. Terutama saat mengundang tokoh-tokoh tertentu yang memang perlu diawasi.
Bawaslu meminta agar pelaksanaan Imlek Fair tidak berlangsung pada masa tenang. Dan berharap kegiatannya digeser pada waktu yang tepat.“Kita tidak ingin adanya kegiatan Imlek Fair yang bersinggungan dengan masa tenang,” kata Nanang Wahyudi lagi.
Sebelumnya, pelaksanaan Imleks Fair berencana melakukannya di lingkungan Vihara. Namun karena pihak Vihara kurang mendukung, Komunitas Tionghoa Kota Siantar akhirnya mengalihkan kegiatan tersebut ke Siantar Hotel.
“Kalau Imlek Fair dilaksanakan di lingkungan Vihara tentu dapat mengganggu kenyamanan masyarakat yang melaksanakan ibadah. Namun, kalau kegiatan itu dilaksanakan di luar Vihara, kita dari pihak Vihara tentu mendukung asal sesuai ketentuan,” kata pimpinan Vihara Samadia Bagia, Gopu melalui sambutannya.

Sementara, Chandra sebagai Sekretaris Walubi Kota Siantar mengatakan, menjelang Pemilu, umat Tionghoa umat Tionghoa memang melakukan perayaan Imlek. Untuk itu diharapkan pelaksanaan kedua kegiatan dimaksud dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
Kapolres Siantar AKBP Yogen H Baruno sepakat seluruh pihak harus menjaga kekondusifan di kota Siantar. Bahkan, komunitas Tionghoa sudah memberitahukan tentang dilaksanakannya Imlek Fair.
“Jelang perayaan Imlek dan Pemilu tahun 2024, melalui rapat kordinasi ini dapat menjadi wadah untuk saling bersinergis,” tutur Kapolres Siantar.
Senada dengan pernyataan Kepala Kejaksaan Negeri Kota Siantar, Jurist Pricelly Sitepu. Imlek merupakan tatanan kebudayaan diisi dengan berbagai festival musik dan seni yang dibungkus dengan niat yang baik. Namun pelaksanaannya harus sesuai prosedur.
Terkait pelaksanaan Imlek tersebut, Walikota Siantar dr Susanti Dewayani yang sebelumnya membuka Rapat Koordinasi mengatakan, agar pelaksanaan Imlek Fair mempersiapkan segala sesuatu termasuk pengurus izin dengan sebaik mungkin dan sesuai peraturan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan sukses tanpa kendala.
“Kita sangat berharap, pelaksanaan Pemilu 2024 dengan perayaan Imlek dapat berjalan bersamaan dengan baik dan kondusif dan itu merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat,” kata Walikota.
Rapat Kordinasi dengan moderator Pj Sekda Kota Siantar, Dwi Aries Sudarto SH MH itu turut dihadiri perwakilan Dandim 02/07 Simalungun, mewakili Ketua DPRD Kota Siantar , FKUB, Ketua KPU Kota Siantar, M Isman Hutabarat, Staf Ahli, para Asisten, OPD, Camat dan Lurah dan sejumlah organisasi seperti dari Lions Club Kota Siantar yang dihadiri Sekretaris Muhtar dan Wakil Sekretaris Joni Monang. (In)