SIANTAR,SENTERNEWS
Gempa Magnitudo (Mag) 4,2 Skala Richter (SR) di Kota Siantar yang diinformasikan BMKG dan dilansir media nasional, Minggu (3/3/2024) sekira jam 19.30 Wib, membuat masyarakat bertanya-tanya apakah benar atau tidak?
Pertanyaan itu muncul karena Informasinya sempat menyebar luas di kalangan masyarakat melalui media sosial. Namun, masyarakat Kota Siantar justru tidak merasakan adanya guncangan tempat bumi berpijak.
Ketika masalah itu dikonfirmasi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Siantar melalui Anugerah TB Zendrato ST MSi, Analis Kebencanaan, langsung cek Wening Recivers Systim (WRS) yang berada di salah satu ruangan kantor BPBD Kota Siantar, Jalan Porsea, Kecamatan Siantar Selatan, Senin (4/3/2024) sekira jam 10.00 Wib.
“Kalau terjadi gempa, alat ini pasti berbunyi dan tersambung ke bagian lain yang juga mengeluarkan suara seperti bunyi alarm. Tapi, kita cek aja dulu karena pasti bisa terditeksi,” ujarnya didampingi, Noto sebagai staf.
Ketika WRS yang menyajikan data tentang kejadian gempa diselusuri, memang terjadi gempa berkekuatan magnitudo (Mag) 4,2 SR. Hanya saja, posisinya 28 Km Barat Daya Kota Siantar. Persisnya di sekitar Kabupaten Toba atau 35 Km dari Samosir dan 39 Km dari Simalungun.
“Kalau mencermati data WRS ini, gempa itu paling dekat dengan Kota Siantar dan informasi yang menyatakan bahwa Siantar dilanda gempa karena diperoleh BMKG dari WRS Kota Siantar,” ujarnya.
Dijelaskan juga, di Sumatera Utara, hanya ada delapan alat WRS. Salah satunya di Kota Siantar yang paling dekat dengan lokasi gempa. Sedangkan gempa yang terjadi tidak dirasakan masyarakat kota Siantar karena memiliki kedalaman 169 Km dari permukaan tanah.
“Ya, karena gempa bumi kedalaman 166 Km, goncangannya memang tidak dirasakan masyarakat,” ujar Anugerah yang juga mengatakan bahwa dia sendiri mengaku menerima informasi gempa di Kota Sintar itu melalui media nasional.
Dijelaskan juga, sistim WRS sangat membantu apabila terjadi gempa. “WRS kita ini dapat menditeksi gempa di belahan Barat Indonesia termasuk sebagian Malaysia dan Thailand. Bahkan, dapat menditeksi apakah gempa diiringi dengan Tsunami atau tidak,” ujarnya.(In)