SIANTAR, SENTERNEWS
Puluhan anak-anak usia dini begitu serus mendengar tentang bagaimana cara memadamkan api yang belum begitu menyala. Sekaligus mendapat pengarahan bgaimana sikap saat terjadi kebakaran.
Seperti yang disampaikan personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Siantar kepada puluhan anak didik dari TK Al Hidayah Metro, Jalan Rakutta Sembiring, Kecamatan Siantar Martoba dan TK Al Hidayah, Jalan Pattimura, Kecamatan Siantar Timur.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Siantar itu, turut didampingi para guru dan orang tua, Senin (4/3/2024) sekira jam 109.00 Wib.
Usai peragaan tentang pemadaman api serta arahan maupun bimbingan terkait dengan kebakaran yang dapat mengancam keselamatan, para siswa TK itu langsung diajak naik ke dua unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) untuk mengitari kota.
Selanjutnya, saat mobil Damkar kembali ke halaman kantor dan anak-anak turun dengan tertib, petugas sempat menyemprotkan air ke udara. Sehingga, membasahi anak-anak yang ternyata begitu bergembira meski basah-basahan.
Melihat kegiatan itu, para orang tua yang didominasi kaum ibu-ibu malah turut bersorak ria membiarkan putra-putrinya larut dalam kegembiraan. Karena, kegiatan itu menurut para orang tua, bukan hanya sekedar menambah pengetahuan tetapi juga sebagai hiburan.
“Yah, kita senang melihat anak-anak ikut bergembira sekaligus dapat mengetahui tentang bagaimana kalau terjadi kebakaran meski kebakaran itu sangat tidak kita inginkan,” ujar Sumiati salah seorang orang tua siswa TK Al Hidayah Metro.
Kabid Pemadaman dan Penyelamatan, Drs Andreas J Sijaloho mengatakan, kegiatan yang diikuti para anak usia dini itu bukan hanya sekedar mengetahui bagaimana kerja petugas pemadam kebakaran di lapangan. Lebih dari itu mengetahui bagaimana sikap saat terjadi kebakaran. Misalnya, tidak panik dan harus mengutamakan keselamatan.
“Banyak sekolah khususnya untuk TK datang kepada kita bersama orang tua dan guru untuk menambah kegiatan di luar sekolah. Kegiatan itu sudah menjadi program sekolah masing-masing,” kata Sihaloho. (In)






