SIANTAR, SENTER NEWS
Aksi kekerasan yang dilakukan security PTPN 3 terhadap masyarakat Forum Tani Sejahtera Indonesia (Futasi) sehingga ada mengalami luka-luka di kampung Baru, Kelurahan Gurila, Kecamatan Siantar Sitalasari, membuat kota Siantar semakin viral melalui media sosial.
Permasalahannya, aksi kekerasan tersebut menyebar luas melalui video dan mendapat tanggapan dari orang luar daerah kota Siantar. Sehingga, saat ini kota Siantar seperti tidak kondusif lagi. Apalagi sebelumnya ada video yang viral terhadap pembubaran bazar Imlek Fair yang menggiring opini bahwa Siantar menjadi kota intoleransi.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Siantar, Andika Prayogi Sinaga SE saat menerima delegasi unjuk rasa massa Front Gerilyawan Siantar (FGS) pada pertemuan di ruang rapat Gabungan Fraksi DPRD Siantar, Rabu (1/2/2023).
”Kita sudah mengetahui bagaimana aksi kekerasan terhadap masyarakat di kelurahan Gurila itu dan banyak menyebar melalui media sosial. Karena itu Siantar semakin viral. Apalagi sebelumnya ada video menyatakan Siantar sebagai kota intoleransi karena pembubaran bazar Imlek Fair beberapa waktu lalu,” ujar Andika Prayogi Sinaga.
Untuk itu, aksi kekerasan di kelurahan Gurilla, Rabu (25/1/2023) lalu agar dihentikan dan pihak kepolisian diminta menyurati pihak PTPN 3. Sehingga, kota Siantar tidak semakin viral. Dan masyarakatya di luar Siantar tidak bertanya-tanya apa sebenarnya yang terjadi di kota Siantar.
Lebih lanjut, personel Polisi diminta untuk melindungi dan membantu proses keamanan. Sehingga, ke depannnya ada solusi. Kemudian, dijelaskan juga bahwa permasalahan konflik lahan di Kelurahan Gurila antara Futasi dengan PTPN 3 sudah menjadi permasalahan nasional.
Kemudian, terkait tali asih yang diberikan PTPN 3 kepada masyarakat, justru menuai pro dan kontra. Karena, ada menerima tali asih itu dan ada yang menolak. Untuk itu permasalahannya memang harus diselesaikan dengan baik meski saat ini masih tetap dilakukan proses.
Di penghujung petemuan tersebut, Andika Prayogi mengatakan bahwa aspirasi yang disampaikan masyarakat FGS melalui unjukrasa ke DPRD Siantar sudah jelas. Untuk itu, pihak FGS diminta bersabar.
Kemudian, terkait permintaan FGS agar dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) akan ditentukan selanjutnya setelah ada koordinasi dengan Ketua DPRD Siantar, Timbul Marganda Lingga yang berada di luar kota.
“Semua sudah jelas dan semua harus bersinergis. Terimakasih atas aspirasi yang disampaikan pihak FGS. Semua proses yang dilaksanakan diharap dapat segera selesai,” ujar Andika Prayogi mengakhiri.
Seperti diketahui, pertemuan yang berlangsung di ruang rapat gabungan Fraksi DPRD Siantar itu untuk menampung aspirasi FGS yang berjunjukrasa terkait adanya aksi kekerasan yang dilakukan pihak PTPN 3 kepada masyarakat Futasi.
Pertemuan yang langsung dipimpin Andika Prayogi Sinaga SE itu juga dihadiri anggota DPRD Siantar lainnya seperti, Jani Apohan Saragih, Ilhamsyah Sinaga dan Metro Hutagaol. Kemudian, Pemko Siantar diwakili asisten III, Zainal Siahaan dan Kasat Rekrim Polres Siantar AKP, Banuara Manurung. (Tim)