SIANTAR, SENTER NEWS
Saat turun hujan deras dan warga Pondok Legok, Jalan Maluku, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat harus menghadapi banjir. Bahkan pernah sampai dua hari dua malam. Karena itu, Andika Prayogi Sinaga anggota DPRD Siantar merasa pilu dan prihatin.
“Kalau melihat Pondok Legok yang selalu banjir, masyarakat selalu resah. Karena itu, rasanya saya mau nangis. Apalagi masyarakat sudah bertahun-tahun merasakannya,” kata Andika Prayogi saat reses di Lapangan Kayu, Jalan Gunung Simanuk-manuk, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Senin (25/9/9/2023).
Pada reses yang dihadiri ratusan warga dari Kecamatan Siantar Barat itu, Andika Prayogi mengatakan sudah melihat kondisi Pondok Legok saat banjir. “Memang ada beberapa bencana yang disampaikan masyarakat Siantar Barat kepada saya yang direalisasi. Tapi, khusus Pondok Legok sampai saat ini menjadi beban bagi saya,” kata Andika Prayogi lagi.
Dijelaskan, permasalahan itu sudah disampaikan kepada Dinas Pemukiman Rakyat Kawasan Pemukiman (PRKP). “Tapi, bagaimana ya? Kita juga punya anggaran yang sangat sedikit untuk pembangunan. Sedangkan untuk mengantisipasi banjir di Pondok Legok butuh anggaran yang besar,” katanya lagi.
Andika Prayogi juga mengaku sudah “bisik-bisik” kepada Kadis PRKP Risfani Sidauruk yang duduk bersebelahan dengannya. “Ada mungkin orang warga Pondok Legok disini ?” tanyanya.
Ketika ada warga yang tunjuk tangan, Andika Prayogi langsung mengatakan, “Kalau sudah banjir, seperti kolam ya bu. Untung ibu dan warga tidak kena malaria, nggak kena penyakit. Mudah-mudahan atas pertemuan kita ini segera terealisasi,” katanya.
Dijelaskan juga, berkas soal penanggulan banjir Pondok Legok itu juga sudah disampaikan Tim Andika Prayogi kepada PRKP beberapa bulan lalu. Sehingga, berharap itu menjadi prioritas.
Usai reses, warga Pondok Legok, Risnawati didampingi tetangganya, Hema Lestari mengatakan ada Caleg yang datang ke Pondok Legok memberi janji-janji. Tapi sampai sekarang tak jelas.
Dikatakan, parit di belakang pemukiman warga sangat kecil, tak mampu menampung air yang datang dari bagian atas. Seharusnya itu menjadi perhatian supaya diperbesar. Begitu juga supaya air dari atas depan SMP Negeri II bisa dialihkan supaya tidak tumpah ke Pondok Legok.
“Banjir besar sampai setinggi leher terakhir, waktu taggal 17 Agustus kemarin. Pokoknya, kami sangat menderita kalau tiba banjir,” ujar Risnawati didampingi Hema Letari.
Lebih lanjut dikatakan, saat musim hujan seperti beberapa minggu terakhir, warga Pondok Legok dipastikan resah. “Kalau hujan deras malam hari, kami harus berjaga-jaga dan tidak bisa tidur sampai pagi,” kata warga Pondok Legok itu.
Terpisah, Kadis PRKP Risfani Sidauruk mengatakan, soal antisipasi banjir di Pondok Legok tersebut memang sudah prnah mereka tinjau. Hanya saja, perlu kerjasama dengan Dinas PUPR. “Ya, kita harus berkoordinasi,” ujarnya singkat. (In)