SIANTAR, SENTER NEWS
Karena, tahun 2022 masih banyak pekerjaan atau tugas di lingkungan Pemko Siantar yang belum selesai, pada tahun 2023 harus dituntaskan. Sehingga, 2023 lebih baik dari 2022 dan masyarakat dapat langsung merasakannya.
Pernyataan itu disampaikan anggota DPRD Siantar, Andika Prtayogi Sinaga SE sekaligus Ketua Komisi I yang memiliki beberapa catatan agar Pemko Siantar lebih meningkatkan kinerjanya. Dan, penyelesaian masalah yang belum selesai di tahun 2022, dapat diselesaikan di tahun 2023.
“Ada beberapa catatan penting yang perlu diselesaikan di tahun 2023 dan itu berkaitan dengan kepentingan umum,” ujar Andika Prayogi Sinaga SE di penghujung tahun, Sabtu (31/12/2022).
Berbagai laporan, masukan serta pengamatan politisi Partai Hanura tersebut, dikatakan bahwa permasalahan yang harus dituntaskan pada tahun 2023 secara rinci, soal pendataan penerima bantuan pemerintah kepada masyarakat miskin. Di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH).
“Banyak laporan masyarakat kepada saya termasuk melalui reses beberapa waktu lalu bahwa soal bantuan pemerintah seperti PKH masih bermasalah. Terbukti, masih ada tidak tepat sasaran karena pendataan belum benar-benar dilakukan dengan baik,” ujar Andika Prayogi Sinaga.
Dijelaskan, ada masyarakat yang sebenarnya layak mendapat bantuan tetapi tidak terdaftar. Sebaliknya masyarakat lain yang ekonominya lebih baik, malah menerima bantuan. “Soal pendataan harus dituntaskan di tahun 2023. Pendataan jangan lagi asal-asalan,” ujarnya.
Hal yang juga menjadi catatan, upaya penggusuran yang dilakukan Pemko melalui Satpol PP sebaiknya harus memberi solusi kepada pedagang yang digusur. Sehingga, masyarakat sebagai pelaku usaha kecil bawah tetap dapat mencari nafkah.
“Seperti penggusuran kepada pedagang kecil di sekitar eks Bioskop Ria Jalan Sudirman dan sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan. Ada pedagang yang tergusur menangis-nangis datang kepada saya. Minta kepada Pemko supaya memberi tempat berjualan yang layak,” ujar Andika Prayogi lagi.
Karenanya, Wali Kota melalui dinas terkait harus memperhatikan pedagang kecil yang mencari nafkah untuk menghidupi keluarga semata. Artinya, kalau terjadi penggusuran, harus ada solusi supaya pedagang kecil itu tidak kehilangan mata pencaharian.
Selanjutnya, sebagai anggota DPRD Siantar, Andika Prayogi juga mengamati, masalah infrastruktur masih banyak perlu diperbaiki. Bukan hanya soal masalah jalan rusak, tetapi termasuk drainase yang tidak berfungsi.
“Drainase yang tidak berfungsi salah satu faktor mempercepat kerusakan badan jalan. Karena, saat hujan tiba, air dari drainase membuat badan jalan tergenang. Ketika dilewati kenderaan, lobang-lobang di badan jalan semakin membesar dan kerusakan semakin parah,” ujar Andika.
Tak kalah penting dan sesuai laporan yang masuk kepada Andika Prayogi, kondisi Taman Makam Pahlawan Nagur Kota Siantar juga menjadi catatan untuk diperhatikan. Karena, ada pintu pagar terbuat dari besi yang hilang karena dicuri orang tak bertanggungjawab.
“Kalau soal pengamanan di makam pahlawan itu, perlu penambahan petugas dan itu kewenangan dari Dinas Sosial menindaklanjutinya. Kondisi makam pahlawan itu harus diperhatikan dengan baik sebagai suatu penghargaan kepada para pahlawan yang dimakamkan di sana,” ujarnya.
Hal lain, keberadaan Gedung Juang yang memiliki nilai sejarah malah menjadi pemandangan kurang baik untuk Kota Siantar. Karena, kondisinya saat ini tidak terurus bahkan diinformasikan menjadi”markas” para Anak Punk.
“Kalaupun itu katanya milik atau asset Kabupaten Simalungu, bagaimana caranya supaya Pemko dapat menggunakannya menjadi bermanfaat. Misalnya, menjadikannya sebagai lokasi usaha dengan sistim kerja sama atau menyewa dari Pemkab Simalungun,” ujar Andika.
Hal lain yang perlu diperhatikan, terutama kalangan generasi muda. Pemko Siantar dikatakan belum memberdayakan kaum muda. Terbukti, anak-anak muda tersebut masih berjalan sendiri-sendiri. Belum memiliki wadah untuk menyalurkan bakat maupun kreatifitasnya. Selain di bidang seni juga olahraga dan lainnya.
“Khusus untuk anak-anak muda Siantar, harus diperhatikan agar dapat menyalurkan bakatnya. Selain menghindari bahaya penggunaan Narkoba, juga dapat berprestasi di bidang seni maupun olahraga yang juga dapat mengharumkan nama Kota Siantar,” ujar Andika.
Dijelaskan, sebenarnya banyak hal lain yang perlu diselesaikan dan dikerjakan di tahun 2023. Namun, yang paling penting, diselesaikan atau dibenahi, tentu yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
Kemudian, tahun 2022 menurut Andika jelas segera berlalu dan tahun 2023 harus dijelang dengan penuh harapan agar lebih baik dari tahun 2022. Karenanya, Wali Kota Siantar melalui dinas terkait dituntut bekerja lebih ekstra. Apalagi tantangan yang dihadapi lebih kompleks dibanding tahun 2022.
“Pemko Siantar harus meningkatkan kinerja dan DPRD Siantar juga demikian. Masing-masing bekerja sesuai tugas dan fungsi pokok masing-masing,” ujarnya sembari mengucapkan “Selamat Tahun Baru 2023”. (red)