SIANTAR, SENTER NEWS
Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Siantar bakal ketahuan siapa yang mengkonsumsi atau memakai Narkoba. Baik itu, sabu, ganja maupun heroin dan lainnnya. Karena, ada 222 orang yang melakukan test urine di RSUD Djasamen Saragih, Kota Siantar, Rabu (28/12/2022).
Wakil Direktur II RSUD Djasamen Saragih, dr Marojahan Nainggolan mengatakan, pihaknya hanya menyediakan tempat dan memfasilitasi. Termasuk mengerahkan sembilan orang tim medis. Sedangkan hasilnya langsung diketahui dan diserahkan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) sebagai pelaksana kegiatan.
Dijelaskan, ada enam parameter yang akan diditeksi jenis Narkoba apa yang digunakan kalau ada ASN yang dinyatakan positif. Misalnya, menggunakan sabu, ganja atau heroin dan lainnya. Namun, memang ada obat tertentu yang mengandung Narkoba.
“Kalau ada ASN yang terkontaminasi Narkoba dari jenis obat-obatan, tentu akan diselusuri apakah memang sesuai resep dokter atau tidak, kalau tanpa resep dokter, itu juga menjadi catatan,” ujar dr Marojahan.
Sementara, Kepala Kesbangpol, Sofie M Saragih mengatakan, dari 222 orang ASN yang menjalani test urine masing-masing berasal dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Bappeda dan sekretariat kantor Wali Kota Siantar.
“Test urine menindaklanjuti Intruksi Presiden No 2 Tahun 2020 untuk melakukan pencegahan dini penyalahgunaan Narkoba di kalangan ASN. Ini sudah dilakukan setiap tahun secara bertahap atau sekitar 3 sampai 4 persen dari jumlah ASN,” ujar Sofie M Saragih.
“Setelah dilakukan test urine, hasilnya langsung diketahui dan diserahkan kepada Wali Kota sebagai laporan tindak lanjut dari pelaksanaan Inpres No 2 Tahun 2020,” UJAR Sofie sembari mengatakan bahwa pihaknya juga bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Siantar.
Terpisah, Plt Dirut RSDU Djasamen Saragih, dr Maya Damanik membenarkan bahwa pihaknya hanya memfasilitasi. Namun demikian, dr Maya mengaku langsung turun melakukan pengawasan. Artinya, jangan sempat urine yang terganti.
“Tadi, saya langsung ikut mengawasi Sekda Bapak Budi Utari yang test urine. Jadi, pengawasan perlu dilakukan karena jangan sempat ada salah diteksi,” ujar dr Maya sembari mengatakan bahwa pelaksanaan test urine berlangsung tertib dan sesuai rencana. (In)