SIANTAR, SENTERNEWS
Rensius Pasaribu, pemilik usaha CV Ohmy Pucay yang diketahui mengoplos beras Bulog untuk disalurkan kepada para pedagang mendapat peringatan dari cabang Bulog Pematangsiantar untuk tidak mengambil beras sesuai dengan PO (Purchase Order).
Pernyataan itu disampaikan Mateus Sitepu sebagai Kepala Cabang Bulog Pematangsiantar. “Kita sudah memberi peringatan kepada CV Ohmy Pucay untuk tidak mengambil jatah beras dari gudang Bulog,” katanya, Rabu (15/1/2025).
Mateus Sitepu menjelaskan, pihaknya mengetahui ada beras Bulog oplosan beredar di Kota Siantar setelah mengamati media sosial yang sempat viral dan adanya laporan dari berbagai pihak.
Setelah diselusuri, beras Bulog ukuran 5 Kg, 10 Kg dan 30 Kg, dioplos menjadi merek Buah Anggur Saudar ukuran 50 Kg. Disalurkan kepada berbagai pihak dengan harga Rp 12 ribu per Kg dan masih dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 13 ribu per Kg.
Dijelaskan, hasil konfirmasi pihak Bulog kepada CV Ohmy Pucay, beras itu dioplos ke dalam karung beras merek Buah Anggur karena harga beras Bulog kurang diminati masyarakat dan supaya beras Bulog laku di pasaran.
“Beberapa tahun sebelumnya, kualitas bers Bulog memang kurang bagus. Kalau sekarang sudah bagus. Tapi, walaupun Bulog tidak dirugikan, perbuatan itu dilarang dan masalah ini sudah ditangani Satgas Pangan. Sebelumnya Polres Siantar dan Polda Sumut sudah konfirmasi kepada kita,” kata Mateus.
Masih dari hasil penelusuran Cabang Bulog Pematangsiantar, peredaran beras oplosan itu dikatakan tidak melibatkan petugas Bulog Pematangsiantar dan hasil pemeriksaan secara administrasi tidak ada beras yang berkurang di gudang Bulog.
“Beras Bulog yang dioplos itu memang banyak yang beredar di Sumatera Utara karena merupakan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),” katanya sembari mengatakan, apabila CV Ohmy Pucay kembali melakukan pelanggaran, PO akan dicabut.
Terkait adanya beras oplosan yang beredar itu, Cabang Bulog Pematangsiantar mengaku kebobolan dan tidak mampu melakukan pengawasan secara maksimal karena hanya memiliki petugas sebanyak 11 orang.
“Kita menghimbau kepada masyarakat untuk membeli beras SPHP produksi Bulog,” kata Mateus sembari mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan kepada Rensius Pasaribu, pemilik usaha CV Ohmy Pucay.(In)