SIANTAR, SENTERNEWS
Pendapat tentang Debat Pasangan Calon (Paslon) Walikota-Wakil Walikota Siantar yang dilakukan KPU Siantar di Hotel Grand Zuri, Jalan Medan, Kota Siantar, mengundang beragam pendapat berbeda, Senin (04/11/2024).
Seperti disampaikan anggota DPRD Siantar, Andika Prayogi Sinaga. Debat tersebut dikatakan seperti lawak-lawak”. Pasalnya, jawaban yang disampaikan para Paslon untuk menanggapi pertanyaan Paslon lain tidak menyinggung tentang pokok masalah.
“Debat ini seperti hiburan lelucon jadinya. Apa yang ditanya, yang dijawab lain. Kalau tidak bisa dijawab, katakan saja pas supaya jawabannya tidak kemana-mana,” kata Andika Prayogi Sinaga.
Ditegaskan, ada salah satu calon mengatakan ada yang hilang di Kota Siantar. Tapi idak dijelaskan mana yang hilang. Karena itu, jawaban dari salah satu calon itu akhirnya mengundang tertawaan. “Kalau dibilang stadion hilang, sebenarnya stadion itu ada. Hanya saja, mangkarak dan itu sudah berlagsung sejak Walikota sebelum-sebelumnya,” kata Andika Prayogi.
Terkait apakah debat itu dapat mempengaruhi masyarakat untuk memilih, Andika Prayogi mengatakan terserah masyarakat saja. “Biarlah masyarakat yang menilai mana pemimpin yang layak dipilih,” ujarnya.
Sementara, Hendra P Pardede juga anggota DPRD mengatakan, pemilih Pilkada 2024 akan lebih besar di banding priode sebelumnya dengan satu pasangan calon atau melawan kotak kosong.
“Sekarang ada empat pasangan calon dan masyarakat banyak pilihan. Sedangkan debat ini dapat meningkatkan partisipasi pemilih apalagi streming banyak disaksikan masyarakat secara langsung. Presentase jumlah pemilih saya prediksi naik antara 70 sampai 80 persen,” kata Hendra.
Sementara, anggota DPRD Siantar lainnya, Aprial Muhammad Rizal Ginting mengatakan debat paslon tersebut cukup baik dan dapat memicu serta meningkatkan kecerdasan orang yang berpikir untuk memilih pasangan calon yang berkualitas.
“Kalau asumsi saya, debat ini dapat merubah pilihan orang terhadap Paslon. Tapi, itu bagi yang cerdas,” katanya singkat. (In)