SIANTAR, SENTERNEWS
Setelah beberapa kali diserang, laman Website CCTV Pemantauan Lalulintas (Pelintas) Kota Siantar, kembali mendapat mendapat serangan siber.
Indikasi sementara, menunjukkan adanya serangan malware, phising, dan eksploitasi sistem pada kredensial terbatas, Selasa (13/05/2025) mulai pukul 14.42 WIB.
“Jenis dan tingkatan serangan siber terus mengalami peningkatan. Sasaran yang paling sering terkena adalah situs-situs pemerintah yang memiliki traffic yang cukup tinggi,” kata
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Siantar, Johannes Sihombing SSTP MSi, Selasa (13/05/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
Dijelaskan juga laman web CCTV Pelintas Kota Siantar selama ini memang cukup ramai dikunjungi masyarakat dan memiliki traffic akses yang tinggi.
“Saat suasana liburan, biasanya traffic akan meningkat, mengingat beberapa titik di Kota Pematangsiantar selalu mengalami peningkatan arus lalu lintas pada hari libur,” terangnya.
Menurut Johannes, serangan siber sebenarnya sudah sering dialami. Namun khusus kali ini, serangannya cukup masif. Namun, secara umum, server dalam kondisi aman dan tidak mengalami gangguan.
Hanya saja, ketika mengakses alamat cctv.pematangsiantar.go.id, serangan tersebut menyebabkan pengguna dialihkan ke alamat yang diinginkan penyerang, yaitu situs judi online.
Lebih lanjut dikatakan, ketika siber itu menyerang Website CCTV Pelintas Kota Siantar, tim teknis langsung turun dan memang tidak menyerang sistim. Hanya saja, di gogle masih muncul.
“Ya, kalau diklik memang masih CCTV. Ibarat maling, pelaku masih di depan pintu, belum masuk ke rumah,” ujarnya.
Untuk itu, Johannes mengatakan mohon maaf atas kendala yang terjadi. “Penanggulangan sudah berhasil dilakukan dan saat ini tinggal menunggu tahapan propagasi SSL Domain,” ujarnya.
Setelah dicermati dan ditanggulangi, crawing wibsite CCTV Pemantauan Lalulintas (Pelintas) Kota Pematangsiantar sudah diperbaharui dan sudah bersih dari link gacor. Hanya saja, kalau setting handpohone bisa berbeda, ada juga yang masih muncul. Tapoi, sekarang sudah normal,” tutup Johannes. (In)