SIANTAR,SENTERNEWS
DPRD Kota Siantar melalui pandangan umum fraksi menyoroti rendahnya kualitas pendidikan di sekolah negeri. Sehingga, para orang tua memilih menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah swasta.
Sorotan tersebut disampaikan pada Rapat Paripurna Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024 atas nota pengantar Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun Anggaran 2024, Senin (14/07/2025).
Pada rapat paripurna yang dipimpim Wakil ketua DPRD Siantar Daud Simanjuntak didampingi Frengki Boy Saragih itu, langsung dihadiri Walikota Wesly Silalahi dan para anggota DPRD Siantar serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Siantar.
Franz Thedor Sialoho sebagai juru bicara Fraksi Nurani Keadilan mengatakan, kenjangan kondisi kualitas pendidikan antara sekolah negeri dan swasta di kota Pematangsiantar sangat memprihatinkan. Terkhusus untuk SD.
“Banyak informasi bahwa siswa/i sekolah negeri bahkan di kelas 6 pun tidak mampu membaca. Ssehingga pada tahun ajaran baru seperti saat ini, banyak siswa terpaksa tinggal kelas,” kata Franz Thedor Sialoho politisi dari Partai Hanura itu.
Lebih lanjut dikatakan, karena situasi itu banyak orang tua yang dengan berat hati memindahkan anak anaknya ke sekolah swasta meskipun harus tinggal kelas dengan harapan anaknya mendapat pendidikan dan pengajaran yang lebih baik.
“Bagaimana tanggapan saudara Walikota terkait hal ini?” tanya Franz yang membacakan pandangan umum fraksi kepada Walikota.
Tongam Pangaribuan, juru bicara Fraksi NasDem mengatakan, sebagai lembaga pendidikan yang diselenggarakan pemerintah daerah, SMP Negeri seharusnya menjadi pilihan utama masyarakat karena aksesibilitas, mutu, dan jaminan pendidikan yang setara bagi seluruh warga tanpa memandanglatar belakang ekonomi.
“Dari kondisi yang ada, jumlah siswa baru malah minim mendaftar ke SMP Negeri dan ini perlu perhatian serius karena dapat menjadi indikator adanya penurunan kepercayaan masyarakat terhadap layanan pendidikan publik atau adanya persoalan dalam sistem penerimaan siswa baru,” kata Tongam Pangaribuan.
Lebih lanjut dipertanyakan, apa ada evaluasi pemerintah kota, khususnya Dinas Pendidikan terhadap rendahnya minat masuk siswa ke SMP Negeri di kota Pematangsiantar?
“Langkah-langkah apa saja yang akan diambil untuk memastikan bahwa sekolah negeri tetap menjadi lembaga pendidikan yang dipercaya, diminati, dan layak secara kualitas serta akses? mohon penjelasan,” kata Tongam.
Pandangan Umum Fraksi Partai Gerindra melalui juru bicara Chairuddin Lubis juga mempertanyakan soal minimnya kepercayaan masyarakat menyekolahkan putra-putrinya untuk masuk ke SPM Negeri di Kota Siantar.
“Minimnya minat siswa bersekolah ke SMP Negeri di kota Pematangsiantar itu merupakan indikasi rendahnya kepercayaan warga terhadap kualitas SMP Negeri tersebut,” kata Chairuddin Lubis.
Terkait dengan sorotan farksi tentang rendahnya kualitas sekolah negeri, akan ditanggapi Walikota pada rapat paripurna dengan agenda nota jawaban atas pandangan umum fraksi, Selasa (15/07/2025). (In)