Kehadiran Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo ke Kota Siantar mendapat perhatian khusus dari sejumlah masyarakat. Apalagi tidak sedikit berlomba untuk berpoto bersama saat berada di Toko Roti Ganda, Jalan Sutomo.
Kehadiran Ganjar Pranowo yang semula sudah ditunggu-tunggu di Café Horja, Jalan Wandelfad, Kecamatan Siantar Barat tersebut berlangsung sekira jam 13.00 Wib. Didampingi , Marsiaman Saragih anggota DPR RI yang dikenal sebagai Siantarman.
Ketika berada di salah satu ruangan Café Horja, Bacapres yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Perindo itu, langsung berdiri dari kursinya dan mengucapkan, “Horas”. Kemudian disambut sejumlah kader partai pendukung serta Tim Relawan.
“Saya keliling Sumatera Utara, ke tempat yang tidak manstream seperti Medan. Tetapi ke kota yang unik seperti Siantar. Dan saya pernah punya teman Siantarman yang punya sepeda motor merek GL Pro dan dapat cerita tentang kota Siantar dari teman lama saya, Marsiaman Saragih,” kata Ganjar.
Saat itu, Ganjar sempat mengambil buku warna merah yang tersusun di rak buku berjudul “Indonesia 1998”. Kemudian, bercerita tentang masa reformasi yang membuat demokrasi di Indonesia bangkit.
“Karena reformasi juga saya ada di tempat ini karena saya bukan anak siapa-siapa. Bukan anak pejabat. Sebelum reformasi, mungkin banyak orang tidak pernah berpikir seperti sekarang. Itulah yang harus kita jaga,” ujarnya melaluli pengeras suara.
Salah satu agenda reformasi dikatakan, integritas harus dibangun dan anti KKN. Dua priode dibatasi. Presiden Habibie memberi kebebasan terhadap pers. Sehingga, sekarang menjadi super bebas.
“Semua orang sudah punya handphone, kamera dihidupkan. Semua boleh komentar melalui media sosial yang kadang kala bisa menyakiti hati orang. Jadi, mari kita jaga semuanya agar saling ungkap data dan fakta tentang apa yang terjadi di masyarakat,” ujarnya sembari menyinggung tentang harga cabe dan kebutuhana pokok yang mahal.
Kemudian, Ganjar mengatakan sebelum datang ke Café Horja, singgah di Universitas Nomensen Kota Siantar dan teringat waktu memberi kuliah umum beberap waktu lalu. “Ternyata, masih ada mahasiswa mengenal saya,” ungkapnya sembari mengatakan datang menggunakan helikopter.
Dari Café Horja yang tidak dilakukan dialog itu, Ganjar jalan kaki ke Museum Simalungun yang berada di samping mapolres Siantar. Disambut dengan tor-tor Somba dan diberikan ulos atau Hio Pamonting sebagai penghargaan kepada seseorang yang akan memulai kerja. Kemudian, dilakukan poto bersama.
Dari Museum Simalungun, Ganjar mendatangi Toko Roti Ganda dan para pengunjung seperti terkejut. Sehingga, menyempatkan diri poto bersama. Bahkan, Ganjar sempat memakan roti Ganda. Sementara, ada memberinya bunga melati putih sebagai perlambang cinta.
Tidak ada dialog kecuali Ganjar hanya menyapa dan menyambut sapaan warga. Sekitar setengah jam, keluar dari toko Roti Ganda. Karena, arus lalu lintas tergolong padat, sempat terjadi kemacatan. Sementara sejumlah pedagang kerupuk tampak mengerumuninya. Namun, Ganjar hanya tersenyum dan masuk ke mobil.
“Dari Siantar ini, kita menuju Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun. Di sana sudah ada menunggu komunitas Pujakesuma. Kebetulan Pak Ganjar Pembina Pujakesuma. Dari Sinaksak, langsung ke Batubara,” ujar Marsiaman Saragih kepada media ini. Selanjutnya, berangkat bersama rombongan meninggalkan Kota Siantar. (In)