SIANTAR, SENTERNEWS
Pembongkaran Gedung IV Pasar Horas, Jalan Merdeka Kota Siantar yang terbakar September 2024 lalu, akan disegarkan dan dimulai pekan depan. Bahkan, rencananya sudah dimatangkan agar selesai 40 hari.
Fakta tersebut terungkap saat rapat pembahasan pembongkaran Gedung IV Pasar Horas di ruang data kantor Walikota Siantar, Jumat (03/10/2025).
Rapat dipimpin Sekda Siantar, Junaedi Antonius Sitanggang. Dihadiri sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Siantar, Polres Siantar, perwakilan Kodim 0207/SML, Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ).
Selain itu, Perumda Tirta Uli, pihak kecamatan, Lurah dan CV Sibujur Raya yang akan melakukan pembongkaran Gedung IV.
Setelah menerima penjelasan dari CV Bujur Jaya, Sekda kembali menjelaskan, Sabtu (04/10/2025), sekeliling Gedung IV mulai dipasang seng setinggi 2,40 meter. Dan, Selasa (22/10/2025), dua alat berat akan masuk ke Gedung IV memulai pembongkaran
“Kita minta supaya pembongkaran selesai 40 hari dan Pemko siap memfasilitasi berbagai keperluan untuk mempermudah proses pembongkaran,” ujar Sekda.
Selesai dibongkar, dibangun kios darurat untuk ditempati pedagang yang saat ini berjualan di badan jalan, Jalan Merdeka. Awal Desember 2025 aktifitas pedagangan sudah dapat dimulai.
Selain membongkar Gedung IV yang terdiri dari dua lantai, jembatan penyeberang penghubung Gedung IV dengan Gedung III Pasar Horas akan lebih dulu dibongkar pihak PT STTC. Untuk itu, pihak PD PHJ harus segera mengkoordinasikannya.
“Ya, kita sudah berkoordinasi dengan PT STTC dan kita sudah meninjau soal jembatan penyeberang itu,” kata Dirut PD PHJ, Bolmen Silalahi didampingi Evra Saskia Damanik sebagai Direktur Operasional PD PHJ.
Saat pembongkaran, pihak PUPR Kota Siantar melalui Musa Silalahi meminta agar tetap mengutamakan keselamatan pekerja. Kemudian, dampak lingkungan juga harus dapat dijamin tidak menganggu ketertiban umum.
“Kita minta supaya dibuat jaring di depan Gedung IV yang akan dibongkar menghadap jalan Merdeka. Selain itu, getaran saat pembongkaran juga harus dijaga karena akan menimbulkan suara bising,” kata Musa Silalahi.
Melalui rapat tersebut dibahas juga keberadaan truk yang akan mengangkut material agar tidak menimbulkan debu di jalan raya. Kemudian, mengantisipasi terjadinya kemacetan lalulintas serta hal-hal lain yang dapat menimbulkan masalah baru. (In)