SIANTAR, SENTERNEWS
Harga cabe merah di pusat pasar tradisional Kota Siantar yang beberapa hari lalu sempat menembus harga Rp95 ribu per kilogram, saat ini masih tetap “pedas” karena hanya mengalami penurunan sekitar Rp85 ribu perkilogram.
Fakta tersebut berlangsung di Pasar Horas dan Pasar Dwikora atau Pajak Parluasan. “Harga masih naik,” kata Joni Sinaga pedagang sayur mayur di gedung III Pasar Horas, Kamis (25/09/2025).
Dijelaskan, kenaikan harga cabe merah pada beberapa hari terakhir membuat penjualannya jauh berkurang. Sehingga, pedagang juga tidak berani membeli cabe merah untuk dijual dengan jumlah banyak.
“Inilah, karena harga naik, yang membeli paling seperempat,” kata Joni yang mengaku cabe merah yang dijual masih jenis cabe lokal dari Kabupaten Simalungun atau dari Tanah Karo.
Sejumlah pedagang di Pasar Dwikora mengatakan, kenaikan harga cabe merah itu karena
pasokan memang sempat minim. “Kalau soal kapan harga cabe merah kembali stabil, kami juga belum tau,” kata pedagang boru Girsang di Jalan Gotong Royong Parluasan.
Sementara, sejumlah kaum ibu mengaku kenaikan harga cabe merah membuat mereka terpaksa membeli dengan jumlah kecil untuk kebutuhan sehari atau dua hari.
“Kalau waktu harga cabe belum naik seperti sekarang, saya paling sedikit beli cabe setengah kilo,” kata Tina (37) pedagang nasi di Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara.
Dikatakan, karena makanan yang dijual harus tetap pedas dan itu permintaan pembeli, cabe merah terpaksa dicampur dengan cabe rawit.
Senada dengan pengakuan ibu rumah tangga, Nani (46) warga Kelurahan Tomuan Kecamatan Siantar Timur. “Karena harga naik, kita beli sekedarnya saja. Tapi, kenaikan harga ini tertinggi pada beberapa bulan terakhir,” katanya di Pasar Horas.
Para konsumen berharap harga cabe merah kembali stabil. Tidak perlu turun drastis sampai Rp 25 ribu per kilogram. Dengan harga Rp40 ribu per kilogram dikatakan sudah lumayan. (In)