Oleh: Sri Wahyuni SPd MPd
Ilmu dan kemudahan ibarat dua sahabat dan dua saudara sekandung. Ilmu pengetahuan memiliki peran besar dalam kehidupan seseorang, karena dengan ilmu pengetahuan maka manusia dapat bermanfaat untuk keluarga dan sekitarnya.
Ilmu pengetahuan juga menjadi jalan pedoman untuk menuntun kita ke arah benar dan dapat mengantarkan kita pada kehidupan bahagia di dunia maupun akhirat serta menjadi cahaya yang menyinari kehidupan manusia sehingga tidak kehilangan arah.
Manusia dapat membedakan antara benar dan salah melalui ilmu pengetahuan sehingga bisa memahami kewajibannya sebagai manusia yang bertaqwa menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah SWT akan mengangkat derajat manusia di dunia dan di akhirat nanti.
Ilmu pengetahuan berperan penting bagi manusia. Manusia tidak akan hidup lebih baik tanpa memiliki ilmu. Oleh karena itu, mari kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu yang bermanfaat.
Kewajiban mencari ilmu telah dijelaskan di dalam Al-Quran dan Hadis. Belajar adalah kewajiban bagi setiap manusia, karena berguna untuk meningkatkan potensi diri. Manusia dapat mengetahui wawasan yang sebelumnya tidak dimengerti dengan ilmu.
Kita sebagai umat muslim sebaiknya memperhatikan dalam hal belajar, karena telah diketahui keutamaan para penuntut ilmu di dalam Islam. Allah mewajibkan setiap muslim untuk menuntut ilmu.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah Al-Mujadalah ayat 11: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Dalam sebuah Hadis disebutkan juga keutamaan mempelajari ilmu pengetahuan. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga”. (HR Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu tidak hanya memberikan manfaat duniawi tetapi juga berkontribusi pada keselamatan akhirat. Dari hadis ini memperjelas bahwa ilmu memiliki nilai yang sangat tinggi di mata Allah SWT, karena ia membuka pintu menuju kebahagiaan abadi.
Selain itu, dalam Al-Qur’an, Allah SWT memerintahkan agar manusia senantiasa menambah ilmu dan menjanjikan kedudukan yang tinggi bagi mereka yang berilmu. Dapat kita ketahui bahwa menuntut ilmu adalah salah satu amal yang paling mulia dan dihargai dalam Islam dan merupakan jalan utama untuk mencapai kebaikan di dunia dan akhirat.
Berikut adalah beberapa cara untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat sehingga bisa memperoleh kemudahan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari:
1.Niat sungguh-sungguh dalam mencari ilmu
Sebagai fondasi utama, niat sungguh-sungguh adalah pokok dari segala amal perbuatan artinya mencari ilmu dilakukan ikhlas karena Allah SWT, bukan karena duniawi, bukan pujian bukan pula karena harta dengan tujuan meraih ridha-Nya, menghilangkan kebodohan diri dan orang lain serta menghidupkan agama.
Hal ini dilakukan dengan cara berdoa kepada Allah SWT dan membutuhkan ketekunan dan semangat tinggi serta menghindari maksiat dan kesombongan agar ilmu yang diperoleh berkah dan bermanfaat dunia akhirat.
2.Menghargai Ilmu Meski Sudah Mengetahui
Menghargai ilmu dapat dilakukan dengan bersikap rendah hati dalam menuntut ilmu, artinya semakin kita banyak belajar semakin tawadhu pula kita yaitu ketika kita melihat bahwa diri sendiri tidak lebih baik dari orang lain, tidak meremehkan orang lain dan menerima kebenaran dari siapapun orang yang mengatakannya dihadapan kita.
Adab tertinggi seorang penuntut ilmu adalah dia tetap mendengar nasihat atau ilmu dari seseorang, dan bersikap seolah-olah baru mendengar, walaupun sebenarnya dia sudah tau dan pernah berkali-kali mendengarnya.
3.Riyadhoh Melawan Rasa Malas
Riyadhoh merupakan pengajaran atau pelatihan diri untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melatih diri untuk menjadi orang yang bernilai, berharga, berintelektual dan pekerja tangguh yang berkarya positif melalui amal-amal keagamaan yang dijalankan seperti shalat tahajud, berpuasa maupun sedekah.
Ketika menuntut ilmu, kita harus memaksakan diri untuk melawan rasa malas. Dengan rutin melatih diri kita mampu melawan rasa malas dalam diri. Ibarat kalimat ala bisa karena biasa sehingga akhirnya jadi terbiasa untuk melaksanakan hal-hal yang sebelumnya berat untuk kita lakukan. Dengan riyadhoh menjadi rutinitas diri, semoga Allah mudahkan kita dalam menuntut ilmu.
4.Taati Peraturan.
Pentingnya mengikuti dan mematuhi segala aturan, norma dan etika yang berlaku dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu disiplin (hadir tepat waktu, menyelesaikan tugas dan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan), etika (menghormati guru serta menghargai sesama teman belajar), integritas akademik (jujur dalam ujian dan tugas serta menghindari kecurangan dalam bentuk apapun), kepatuhan terhadap tata tertib (aturan berpakaian, penggunaan fasilitas, dan perilaku di lingkungan belajar).
Secara keseluruhan, kalimat ini menegaskan bahwa ilmu bukan hanya tentang akumulasi pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan kedisiplinan diri melalui kepatuhan terhadap sistem dan norma yang ada.
5.Hormatilah Gurumu
Menghormati guru adalah bentuk terindah dari akhlak. Guru adalah cahaya yang tidak pernah meminta balasan. Di tengah lelahnya, dia tetap berdiri untuk menuntun lagkah kita. Menghargai guru salah satu bentuk hormat kita. Menghargai bukan hanya tentang ucapan terima kasih atau sekedar sopan santun, tetapi tentang wujud syukur atas ilmu dan bimbingan yang diberikan dengan tulus dan menyadari bahwa tanpa mereka, kita mungkin tidak akan pernah menemukan arah.
Perlu diingat ilmu memang menentukan cara seseorang memandang dan merespons sesuatu. Selagi ada kesempatan, didik dirimu sebaik mungkin agar kamu paham kursi tempat dudukmu. Tapi jangan lupa mengisi nurani. Sebab yang berilmu tinggi tanpa nurani, sering menyalahgunakan kesempatan di kursi yang mereka duduki.
Dengan ilmu semoga kita memperoleh kemudahan dalam jalan menuju ke surga, ditinggikan derajat dan memperoleh kebahagiaan dunia akhirat serta pahala kekal sebagai amal jariyah. (Penulis : Dosen STAI Samora Pematangsiantar)






