SIANTAR,SENTERNEWS
Potensi sungai Bah Bolon Kota Siantar sangat layak diberdayakan untuk menarik minat wisatawan lokal, regional bahkan mancanegara untuk melakukan arung jeram sebagai pendukung sektor pariwisata.
Hanya saja, ada beberapa jalur sungai yang perlu dibenahi dan ditata sedemikian rupa. Mulai dari titik start di Sitio-Tio, Kelurahan Setia Negara, Kcamatan Siantar Sitalasari, sampai sebelum jembatan tua bangunan Belanda di Kelurahan Teladan, Jalan M H Sitorus, Kecamatan Siantar Barat sampoing Rumah Dinas Walikota Siantar.
Seperti disampaikan Plt Kadis Pariwisata Kota Siantar, Hamam Soleh yang baru saja menjajal sungai Bah Bolon melalui arung jeram bersama sejumlah pejabat Pemko Siantar dan ASN serta beberapa jurnalis kota Siantar, Sabtu (2/12/2023).
“Banyak yang perlu dibenahi. Salah satunya di beberapa titik ada yang kurang nyaman karena ditemukan sampah plastik. Selain itu perlu penambahan pohon di tepi sungai karena dari mulai titik start, awalnya tidak selebar itu karena terjadi abrasi,” katanya.
Kemudian, masyarakat yang berada di tepi sungai Bah Bolon diharap dapat menata belakang rumahnya menjadi indah. Misalnya membuat taman sebagai ruang hijau. Paling penting tidak membuang sampah atau mengalirkan limbah rumah tangga langsung ke sungai.
Untuk itu, perlu kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan instansi pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumatera Utara. “Ke depannya bebatuan yang cukup menganggu juga akan dibenahi agar lebar sungai semakin memadai,” katanya.
Helvira M Hutabarat, Ketua komunitas Peduli Sungai Bah Bolon mengatakan, untuk menjaga kebersihan sungai kebanggaan warga Kota Siantar itu, jelas butuh kerjasama berbagai pihak. “Beberapa waktu lalu, kita bersama mahasiswa dan pelajar melakukan bersih-bersih sungai Bah Bolon,” ujarnya.
Selain kebersihan yang dapat menjadi penarik pengarung jeram Bah Bolon dan penanaman pohon di tepi sungai, Pemko Siantar perlu membangun safety thank di lingkungan pemukiman agar limbah rumah tangga tidak langsung dibuang ke sungai.
“Ada beberapa komunitas yang sudah menjajal sungai Bah Bolon melalui arung jeram. Termasuk pecinta sungai nasional dan dari Lachi Caracher Australia. Kita sendiri sudah memiliki peralatan arung jeram untuk digunakan dan kita siap memandu berbagai pihak melakukan arung jeram sungai Bah Bolon,” katanya.
Menurut Helvira M Hutabarat yang juga sebagai pengelola Siantar Rafting itu, kendala paling utama dihadapi untuk menata dan membersihkan sungai Bah Bolon, soal anggaran. Selama ini, mereka menggunakan dana sendiri dari hasil partisipasi sejumlah pihak.
“Kita sangat membutuhkan anggaran dari Pemko Siantar,” katanya yang juga mengatakan bahwa kebersihan sungai Bah Bolon diperkirakan baru bisa tuntas tahun 2045. “Kalau menurut kita, 80 persen kinerja Walikota dibilang sukses, kalau berhasil menata dan memberdayakan sungai Bah Bolon dengan baik,” katanya.
Sementara, Ketua Komisi I DPRD Siantar, Andika Prayogi Sinaga yang membidangi sektor pariwisata mengatakan, sungai Bah Bolon merupakan potensi wisata yang sangat strategis untuk dikembangkan.
“Pada dasarnya, kita di DPRD Siantar melalui Komisi I sudah membahas potensi sungai Bah Bolon itu. Dan kita sangat mendukung supaya diberdayakan agar menjadi salah satu daya tarik potensi pariwisata Kota Siantar,” ujarnya singkat. (In)