SIANTAR,SENTER NEWS
Jawaban Wali Kota terkait pertanyaan Fraksi Hanura yang meminta Pemko Siantar segera menanggulangi masalah banjir di Pondok Legok, Jalan Maluku, Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat Kota Siantar, dinilai ‘ngaur atau melenceng.
Demikian juga soal permintaan agar lampu jalan di Jalan Gunung Simanuk-Manuk, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat yang sudah lama padam agar dinyalakan, tidak jelas dan mengambang. Padahal, padamnya lampu jalan itu telah mengundang tindak kejahatan.
Seperti disampaikan, Andika Prayogi Sinaga sebagai Ketua Fraksi Hanura DPRD Siantar, usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Siantar dengan agenda Nota Jawaban Wali Kota atas Pandangan Umum Fraksi, Sabtu (11/11/2023).
Dijelaskan, pada rapat paripurna sebelumnya, Jumat (10/11/21023) melalui pandangan umum fraksi Pembahasan APBD Siantar 2024 yang dihadiri Wali Kota, dr Susanti Dewayani Sp A, Fraksi Hanura melalui juru bicara Suhanto Pakpahan menjelaskan soal banjir di Pondok Legok tersebut.
“Pada pandangan umum Fraksi Hanura itu ditegaskan, banjir mengganggu aktifitas dan kesehatan masyarakat setempat. Untuk itu Wali Kota diminta segera bertindak mengatasinya agar tercipta rasa aman bagi masyarakat,” kata Andika Prayogi membacakan pandangan Umum Fraksi Hanura sebelumnya.
Nyatanya, jawaban Wali Kota dikatakan tidak jelas karena apa yang ditanya, malah yang dijawab lain. “Jawaban Wali Kota mengatakan soal banjir Pemko tetap berkoordinasi aktif dengan BPBD Propinsi, pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana. Nyatanya, sampai sekarang Pondok Legok tetap banjir saat hujan,” tandas Andika Prayogi lagi.
Dijelaskan juga, banjir di Pondok Legok itu sangat mengganggu aktifitas dan kesehatan masyarakat setempat. Karenanya Fraksi Hanura akan mempertegasnya lagi melalui pandangan akhir, minta Wali Kota agar menampung anggaran penanggulangan banjir itu pada APBD 2024 yang sedang dibahas. Karena memang prioritas.
Menyinggung permintaan Fraksi Hanura agar Pemko Siantar menyalakan lampu jalan di Jalan Gunung Simanuk-manuk dikatakan tidak jelas atau mengambang, karena jawaban Wali Kota, lagi-lagi tidak fokus terhadap akar masalah.
“Khusus lampu jalan jalan Gunung Simanuk-manuk, akan kita suarakan lagi pada pandangan akhir fraksi. Masalahnya, kalau suasana gelap, sangat rawan. Apalagi jalan itu menuju ke Rumah Sakit Tentera yang tentunya butuh penerangan karena setiap malam ada keluar masuk rumah sakit. Terutama orang yang sakit,” kata Andika mengakhiri. (In)