SIMALUNGUN, SENTERNEWS
Putusnya jembatan sungai Bah Hilang di Nagori Dolok Hataran Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, membuat aktifitas masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian menjadi terganggu. Demikian juga anak sekolah.
Diinformasikan, jembatan itu merupakan sarana vital bagi masyarakat. Khususnya masyarakat Huta (Dusun) Sidomulyo, Kampung Tengah Nagori Dolok Hataran.
N Saragih, salah seorang warga setempat menjelaskan, putusnya jembatan akibat air sungai Bah Hilang meluap dan menggerus tebing sungai. Untuk itu, warga bersama Pangulu setempat gotongroyong memperbaiki jembatan dengan menggunakan batang pohon kelapa agar bisa dilintasi.
“Jembatan ini putus sekitar bulan Februari lalu karena tebing di ujung jembatan tergerus air. Kalau hujan deras, sungai ini meluap, dan sekarang kami buat jembatan sementara,” jelas N Saragih di sela-sela kunjungan Bupati Simalungun, Anton Achmad Saragih, Rabu (9/4/2025).
Kunjungan Bupati Bupati Simalungun meninjau jembatan, turut didampingi Wakil Bupati Benny Gusman Sinaga dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Resman Saragih.
Pada kesempatan itu, M Iqbal sebagai Camat Siantar Kabupaten Simalungun menjelaskan, jembatan Bahilang yang putus akibat luapan air sungai Bah Hilang pada Februari lalu itu, merupakan penghubung dusun 4, 5 dan 6 di Nagori Dolok Hataran.
“Jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan penghubung warga dusun 4, 5 dan dusun 6 ataupun menuju ke Kantor Nagori (Kepala desa) maupun ke Kota Siantar, sehingga warga sekitar yang berjumlah sekitar 450 kepala keluarga susah kalau mau berurusan ke kantor nagori,”ujar Iqbal.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Simalungun, Resman Saragih mengatakan, pihaknya telah menerima laporan sejak jembatan dimaksud putus. Bahkan, BPBD sudah membuat perencanaan pembangunan jembatan.
“Perencanaan pembangunan jembatan itu sudah kita ajukan kepada Bupati Simalungun,” kata Resman yang didampingi Sekretaris BPBD Manaor Silalahi.
Sedangkan Bupati Simalungun mengatakan, segera menindaklanjuti perbaikan jembatan Bah Hilang tersebut.
“Jembatan ini sangat penting karena merupakan akses masyarakat, yang menurut laporan ada kurang lebih 450 kepala keluarga,”kata Bupati.
Usai meninjau jembatan putus tersebut, Bupati bersama rombongan bersilaturahmi dengan masyarakat Nagori Dolok Hataran.
Tampak hadir antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesra, Albert Saragih dan Pangulu Dolok Hataran serta sejumlah masyarakat. (Rm)