SIANTAR, SENTERNEWS
Sejak Agustus sampai Oktober 2025, terjadi peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Siatar. Ditandai dengan munculnya batuk, pilek, influensa dan demam. Didominasi anak-anak berusia 5 sampai 11 tahun.
Fakta tersebut disampaikan, Misran sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Siantar, Jumat (24/10/2025).
Dijelaskan, peningkatan kasus ISPA terjadi karena perubahan iklim yang ekstrim. Dan data terakhir yang ditemukan disejumlah fasilitas kesehatan delapan kecaatan se Kota Siantar, sampai oktober tercatat sebanyak 2.773 kasus.
”Pengidap ISPA didominasi anak-anak usia sekolah dasar,” kata Misran sembari mengatakan, pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar di lingkungan sekolah mulai menerapkan protokoler kesehatan.
Selain itu, masyarakat umum juga dihimbau menerapkan protokoler kesehatan seperti menjaga kebersihan, mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker serta rajin berolahraga.
“Kalau ada anak sekolah di dalam kelas mengidap ISPA, sangat berpotensi tertular kepada anak yang lain,” kata Misran lagi yang juga menghimbau kepada sekolah agar yang terindikasi ISPA lebih baik diliburkan.
Pengidap ISPA yang dibawa ke Puskesmas akan diberi obat batuk maupun antibiotik atau tergantung bagaimana kondisi pasien. Kemudian, dianjurkan mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
“Kita sudah mempersiapkan himbauan untuk disebar ke rumah-rumah sakit, klinik, Puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya. Termasuk ke sekolah dan kelurahan,” kata Misran.
Informasi yang dihimpun, ISPA paling dominan ditemukan di Puskesmas Kesatria, Kecamatan Siantar Timur, Puskesmas Kahean Kecamatan Siantar Utara dan Puskesmas Martimbang Kecamatan Siantar Selatan. (In)






