SIANTAR,SENTER NEWS
Saat Komisi I DPRD Siantar melakukan rapat pembahasan Rancangan Perubahan (RP) APBD Kota Siantar tahun 2023, sitruasinya tampak “kacau”. Pasalnya para Camat didampingi para lurah seperti tidak siap karena tidak dilengkapi data, Jumat (15/9/2023)
Karena situasi itu, personel Komisi I merasa tidak nyaman. Apalagi tidak semua lurah hadir. “Ini belum lengkap, saya menyarankan supaya rapat jangan dimulai dulu sampai lurah hadir. Bagi lurah yang tidak hadir supaya dievaluasi,” kata Ilhamsyah Sinaga.
Ketua Komisi I AndikaPrayogi yang memimpin rapat malah menegaskan, karena rapat tersebut sangat penting, lurah yang tidak hadir, dicoret saja anggarannya.
Pernyataan tegas itu membuat, delapan camat se Kota Siantar sibuk menghubungi para lurah yang belum hadir. Sekitar setengah jam kemudian, rapat akhirnya dimulai. Dan, Camat Siantar Barat, Erwan Saragih diminta paparkan program kegiatan dan anggaran.
Namun, karena catatan yang diserahkan kepada Komisi I terlalu kecil dan sulit dibaca, Komisi I akhirnya protes. “Mau keluar biji mata saya, tidak bisa membaca tulisan yang kecil-kecil ini,” kata anggota Komisi I, Lulu G Purba.
Hal tersebut diperkuat personel Komisi I lainnya. Bahkan, Camat Siantar Barat yang menggunakan kaca mata baca, juga tampak kesulitan. “Pak Camat bisa baca? Tulisannya kayak tungir,” timpal Andika Prarayogi.
Ternyata, belum lagi tuntas dibacakan, Komisi I minta supaya soal lembaran belanja untuk kecamatan diserahkan. Namun, data itu ternyata tidak ada. Selanjutnya, anggota Komisi I Jani Apohan Saragih mengatakan agar rapat diskors sampai para camat melengkapi berbagai data yang dibutuhkan. Apalagi segala program kegiatan dan usulan anggaran mengalami penambahan.
“Kami seperti terzolimi karena hal yang wajar ada mekanismenya. Jadi terkait pelayanan masyarakat harus ada dokumen. Kalau belum lengkap lebih baik rapat diskors,” kata Jani Apohan Saragih.
Ketua Komisi I Andika Prayogi meminta para Camat yang tidak punya data supaya melengkapi. “Rapat jadi tak mantap karena data kurang lengkap. Kita skors saja rapat ini,” katanya.
Setelah rapat dibuka kembali, empat paparkan program dan besaran anggaran secara bergantian. Yakni, Kecamatan Siantar Barat, Siantar Timur, Siantar Utara dan Siantar Selatan.
Selanjutnya, karena ada anggaran dinilai tidak prioritas, akhirnya “dipangkas”. Kemudian, karena tahun 2023 memasuki tahun politik, para camat diminta hati-hati menggunakan anggaran. Jangan sempat camat berurusan dengan aparat penegak hokum seperti tahun sebelumnya.
“Jangan mau dan jangan takut kalau ada Caleg PAN yang mengajak camat dan lurah masuk politik praktis. Kerjalah dengan baik sesuai tupoksi,” kata Ilhamsyah Sinaga. ( In)