SIANTAR, SENTER NEWS
Masyarakat kota Siantar heran dengan pengumuman lowongan kerja (Loker) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota Siantar yang menyinggung unsur suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Pengumuman Loker yang menyinggung unsur SARA tersebut tertulis pada huruf C tentang Persyaratan Khusus yang tertulis pada point 2, Diutamakan Muslim untuk jabatan Penata Laboratorium.
Terkait dengan pengumuman soal Loker tersebut Ketua Komisi I DPRD Siantar, Andika Prayogi Sinaga sempat heran membaca pengumuman Loker dimaksud. Bahkan menyesalkannya karena terindikasi menyinggung unsur SARA.
“Ya, kita sangat menyesalkan tulisan terkait Loker jabatan Penata Laboratorium yang mengutamakan Muslim. Padahal kita mengetahui banyak pencari kerja dari berbagai agama, ” kata Andika Prayogi, Rabu (10/7/2024).
Agar permasalahannya menjadi jelas, Komisi I DPRD Siantar akan melakukan rapat internal mementukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Tujuannya untuk mempertanyakan tulisan pada Loker RSUD dimaksud.
“Kenapa yang diutamakan harus beragama Muslim. Ini perlu penjelasan atau klarifikasi agar tidak menjadi buah bibir di luar sana,” ujar politisi dari Fraksi Hanura itu.
Setelah memberi keterangan, Andika Prayogi berusaha menghubungi Dirut RSUD Djasamen
Saragih, dr Aulia Sukri Sambas MKM. Namun, telepon yang bersangkutan tidak aktif. ” Ya, tidak aktif telponnya,” kata Andika Prayogi mengakhiri.
Sementara, saat masalah itu dikonfirmasi kepada pihak RSUD) Djasamen Saragih Kota Siantar, Wakil Direktur II dr M Nainggolan didamping sejumlah panitia penerimaan Loker membenarkan khusus jabatan Penata Laboratorium memang mengutamakan beragama Muslim. Karena, pegawai yang beragama Muslim selama ini sudah banyak pensiun.
“Kalau ada pelamar yang non Muslim kami akan terima juga. Terus terang kami keteter kalau waktu Tahun Baru,” kata Ari salah seorang personal yang mendampingi Wakil Direktur II dr M Nainggolan.
Terkait dengan adanya presepsi lain di tengah-tengah masyarakat bahwa pihak RSUD Djasamen Saragih Kota Siantar justru menyinggung unsur SARA sehingga yang non Muslim seolah-olah tidak punya peluang untuk diterima, pihaknya menyatakan minta maaf kalau ada presepsi lain.
“Kami mungkin kurang akrab. Tapi, kalau diberi keterangan lebih panjang pada pengumuman itu, bisa bingung membacanya. Jadi, untunglah masalah itu ditanya kepada kami,” bebernya lagi.
Ketika ditanya lagi soal berapa banyak yang dibutuhkan untuk jabatan Penata Laboratorium, pihak RSUD mengatakan hanya satu orang dan pelamarnya sampai penutupan, Rabu (10/7/2024) hanya dua orang dan keduanya beragama Muslim. (In)