SIMALUNGUN,SENTERNEWS
Kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Simalungun (USI) Kota Siantar, Tantri Yulaila Tanjung (20) yang berhasil diungkap Tim Gabungan Polres Tebing Tinggi dan Polres Simalungun yang dilakukan terduga AL (29) tergolong sadis.
Informasi yang dihimpun, korban yang tinggal di Jalan Anjangsana Huta IV, Nagori Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun itu ditemukan warga di sekitar areal jurang dekat air terjun, Desa Afdeling VI Dolok Hilir, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sabtu, (15/7/ 2023), sekitar jam 06.00 Wib.
Temuan jenazah yang sudah mengenaskan itu, disampaikan kepada Kapolsek Serbalawan AKP H Yunus Siregar yang kemudian berkoordinasi dengan Polsek Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai. Karena, lokasi kejadian merupakan wilayah hukum Serdang Bedagai.
Tak berlangsung lama, AL yang tinggal di Jalan Cempaka Bawah, Nagori Simalungun, Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun, berhasil diringkus di sekitar Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun.
Selanjutnya, pelaku yang diketahui bekerja sebagai pembuat tahu, dibawa ke lokasi, tak jauh dari lokasi air terjun yang jauh dari pemukiman warga. Sekaligus melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban. Pelaku sendiri yang diwawancarai wartawan mengatakan, pembunuhan itu berlangsung, Senin (10/7/2023).
Sebelumnya, pelaku dan korban bertemu di sekitar Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Kemudian, dengan mengenderai sepeda motor jenis Vario warna hitam maron milik korban, keduanya berangkat ke lokasi kejadian.
Tiba di lokasi, sepeda motor berhenti dan ditingglkan, Kemudian, keduanya menuruni jalan. Namun, korban diminta berjalan di depan. Dan, saat itulah pelaku memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu. Ketika korban berteriak minta tolong, wajah dan lehernya kembali dupukuli lagi.
Setelah tergeletak tak berdaya, pelaku mengambil dompet, cincin dan HP korban. Sedangkan KTP korban dibuang ke sungai. Selanjutnya, korban ditutupi pakai dedaunan. Kemudian, pelaku meninggalkan lokasi dengan membawa sepeda motor korban.
Sementara, Kepala Seksi Humas Polres Tebing Tinggi, AKP Agus Arianto kepada wartawan, pelaku yang diketahui sebagai pembuat tahu itu pernah berpacaran dengan korban mulai Oktober sampai November 2022.
Selanjutnya tidak pernah lagi saling bertemu dan berkomunikasi. Kemudian, 1 Juli 2023, pelaku berhasil menghubungi korban melalui instagram dan korban membalas story dari instagram tersebut.
Komunikasi akhirnya berlanjut melalui WhatsApp dan pelaku berhasil mengajak korban untuk bertemu, Senin (10/7/ 2023) sekira jam 10.00 Wib. Selanjutnya berangkat menuju lokasi tempat nyawa korban dihabisi.
“Jenazah korban yang dievakuasi dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Tebing Tinggi,” ujar AKP Agus Arianto. Diketahui juga bahwa korban yang biasanya menjemput sang ibu pulang kerja. Namun, sejak itu sudah lima hari tidak pulang ke rumah. Ketika telepon seluler korban dihubungi ternyata tidak aktif.
Dari hasil introgasi Polisi, modus pelaku menghabisi nyawa korban karena ingin menguasai barang-barang korban. Sedangkan Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti seperti sweter warna abu-abu, helm warna hijau, 1 bongkahan batu dan 1 unit sepeda motor Honda Vario 125. (Red/In)