SIANTAR, SENTER NEWS
Saat sosialisasi peraturan (Sosper) Perda No 11 Tahun 2012 di lapangan Kayu Jalan Gunung Simanuk-manuk, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar, Kota Siantar, ada hal yang cukup menarik disampaikan salah seorang warga, Jumat (27/10/2023).
“Pak Andika Prayogi Sinaga, nama saya Dimas. Sekarang saya pengangguran dan pekerjaan sulit. Sebelumnya kadang kerja bangunan dan sekarang menganggur. Yang mau saya tanyakan bagaimana meminimalisir pengangguran di Kota Siantar,” tanyanya.
Dijelaskan juga, di Kota Siantar ini banyak orang sudah tak kerja. Padahal, perusahaan banyak di Kota Siantar. “Mohon penjelasannya pak anggota dewan,” katanya lelaki itu bertanya kepada Andika Prayogi Sinaga yang melakukan Sosper .
Mendengar pertanyaan itu, Andika Prayogi sempat terdiam seperti merasa prihatin. Kemudian mengatakan bahwa Komisi I DPRD Siantar juga mengurusi soal tenaga kerja yang beberapa kali melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Ketenagakerjaan Kota Siantar.
“Pengangguran memang selalu menjadi masalah. Sebulan lalu kita dari Komisi I melakukan koordinasi dengan Dinas tenaga Kerja terkait tingginya angka pengangguran,” kata Andika Prayogi yang duduk berdampingan dengan sang istri, Indah Lestari dan Risbon Sinaga sebagai nara sumber Sosper.
Saat berkoordinasi itu, pihak Dinas Tenaga Kerja diminta untuk selalu mensosialisasikan tentang adanya lapangan kerja kepada masyarakat kota Siantar karena di Kota Siantar menurutnya memang banyak perusahaan namun pekerjanya diperkirakan dari luar Kota Siantar.
“Supaya yang bekerja adalah warga Kota Siantar, kita gencar meminta kepada dinas terkait supaya memberi informasi atau melakukan sosialiasi kepada masyarakat,” ujar Andika Prayogi sembari mengatakan Pemko melalui dinas terkait harus melakukan sosialisasi tentang adanya lapangan pekerjaan sampai tingkat kelurahan.
Lebih lanjut, Andika Praogi Sinaga mengaku memang ada menyerap tenaga kerja untuk mengisi loeongan kerja pada perusahaan keluarga dalam rangka menanggulangi pengangguran. Hanya saja, jumlahnya masih terbatas.
“Sekali lagi, saya menghimbau supaya Pemko gencar melakukan sosialisasi lowongan sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan agar anak-anak muda yang pengangguran dapat memiliki kesempatan untuk mengisi lapangan kerja itu,” ujarnya.
Disinggung juga tentang lapangan kerja pada sektor pembangunan fisik atau pembangunan yang bersumber dari Pemko Siantar. Namun, pekerjanya ada dari luar Kota Siantar. Selain dari Kabupaten Simalungun, Medan, ada juga malah dari Langkat dan lainnya. Untuk itu, Pemko diminta memperhatikannya karena warga Kota Siantar juga butuh pekerjaan.
Lebih lanjut diminta agar warga Kota Siantar khususnya anak muda rajin mencari informasi tentang lowongan pekerjaan. Tidak justru banyak diam. “Tapi, ini menjadi catatan penting bagi saya untuk dibawa menjadi materi pembahasan di Komisi I ,” kata Andika mengakhiri. (In)