SIANTAR, SENTERNEWS
Pasca aksi blokir jalan dan pembakaran ban, Senin (29/09/2025) malam, yang dilakukan pedagang serta mahasiswa untuk menolak relokasi dari depan Gedung IV Pasar Horas, pagi harinya, Selasa (30/09/2025) hanya dua pedagang yang membuka usahanya di lokasi baru.
Sementara, di Jalan Merdeka bawah sebagai relokasi pedagang yang baru itu, ada beberapa kerangka kios yang sudah berdiri dan belum diisi dagangan. Sedangkan ratusan pedagang masih tetap berjualan di lokasi lama.
“Kalau begininya jadinya, kami akan kembali lagi ke tempat yang lama. Masak cuma kami yang pindah,” kata seorang ibu penjual kripik di samping kios penjual ayam potong yang sedang menunggu pembeli. Namun, pembeli dikatakan memang sepi.
Pantauan di lokasi, sejumlah Satpol PP masih tetap stand by berjaga-jaga tanpa kegiatan. “Kalau kita, disini cuma memantau dan relokasi direncanakan selesai hari ini, ” kata seorang Satpol PP bermarga Tampubolon didampingi sejumlah Satpol PP lainnya.
Terpisah, Agus Butar-butar sebagai ketua Komunitas Pedagang Pasar Horas (KP2H) mengatakan, aksi bakar ban dan blokir jalan yang mereka lakukan berakhir sekitar pukul 03.00 WIB dini hari setelah berdialog dengan personil Polres Siantar.
“Malam itu, kita berdialog juga dengan Sekda Bapak Junaedi Sitanggang. Kita sampaikan supaya relokasi ditunda sebelum ada kepastian tentang pembangunan Gedung IV yang dijanjikan Gubernur. Tapi, Sekda tetap mengatakan bahwa relokasi sudah keputusan,” ujar Agus.
Pada kesempatan itu, KP2H juga meminta kepada Sekda supaya dipertemukan dengan Walikota. Tapi, Agus mengatakan, kesempatan bertemu Walikota seperti sulit. “Karena tidak ada titik temu, akhirnya kita tetap melakukan aksi penolakan relokasi, ” kata Agus lagi.
Rencana aksi sama seperti yang sudah mereka lakukan pada malam sebelumnya. Pedagang dan mahasiswa akan tetap turun ke jalan. Apalagi rencana itu sudah disepakati pedagang dan mahasiswa.
“Karena tetap belum ada titik temu soal penundaan relokasi, pedagang dan mahasiswa akan tetap ketemu di jalanan dengan Pemko, ” kata Agus mengakhiri. (In)