SIANTAR, SENTERNEWS
Pasca relokasi mulai 28 Seotember 2025 sampai, Rabu (01/10/2025) malam, aktifitas pedagang di lokasi baru di Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat sampai beberapa meter sebelum pendidikan Muhammadiyah, mulai berjalan meski belum begitu normal, Kamis (03/10/2025) pagi.
Pantauan di lokasi, para pedagang yang terdiri dari berbagai jenis dagangan mayoritas sudah pindah. Tetapi tetap saja ada lapak yang sudah dipetak-petak belum didirikan kios darurat. Dan kios darurat yang sudah berdiri malah ada yang belum ditempati. Sementara, pembeli juga masih sepi.
“Saya tadi malam sudah bereskan kios ini dan barang-barang juga sudah diangkat. Begitu juga pedagang lain,” kata Hendra (35) pedagang tahu yang berharap agar rezeki di lokasi baru, lebih baik dari di lokasi yang lama depan Gedung IV Pasar Horas.
Senada dengan pernyataan pedagang lainnya. Pada pertama buka, pembeli memang belum begitu banyak. “ Ya, di lokasi baru ini sebenarnya lebih enak. Ke depannya pembeli maunya kembali seperti biasa,” kata boru Sinaga pedagang pakaian bekas.
Terpisah, Bolmen Silalahi sebagai Dirut Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) mengatakan, untuk membuat para pedagang lebih nyaman, akses listrik telah dipasang pihak PLN. Begitu juga air juga disediakan pihak Perumda Tirta Uli.
“Dengan telah pindahnya pedagang, mudah-mudahan situasi dan kondisi tetap aman dan kondusif. Apalagi Pemko sudah memasang CCTV,” katanya sembari mengatakan, soal kebersihan juga akan dijaga dengan mengerahkan mobil pemadam kebakaran untuk menyiram alas lokasi relokasi. Termasuk soal pengangkutan sampah.
Informasi yang dihimpun, sejumlah pemilik rumah toko (Ruko) yang di depan Ruko mereka telah berdiri kios-kios darurat, sangat berharap agar Pemko benar-benar menjaga kebersihan. Terutama mengantisipasi munculnya bau tak sedap yang tentu sangat menganggu.
Masalahnya, pedagang di lokasi yang baru itu akan bertahan sampai Gedung IV dirobohkan dan dibangun kios sementara untuk pedagang kembali berjualan. “Informasinya, perobohan berlangsung satu setengah bulan dan ditambah lagi waktu untuk membangun kios darurat. Mungkin waktunya bisa lebih dua bulan,” kata seorang pemilik Ruko penjual kebutuhan rumah tangga.
Lebih tegas lagi dikatakan, jangan awalnya saja Pemko peduli dengan kebersihan. Setelah itu dibiarkan kotor lagi dan menimbulkan bau tak sedap. “Kita berharap Pemko benar-benar peduli dengan kebersihan untuk kenyamanan pemilik Ruko dan pembeli juga,” harapnya. (In)