SIANTAR, SENTERNEWS
Simulasi Sistim Pengamanan Kota (Sipam Kota) menjelang pemilihan Walikota/ Wakil Walikota Siantar, peragakan berbagai potensi kerusuhan. Mulai pencurian kotak suara, pengamaan unjukrasa, penculikan ketua KPU sampai peledakan bom.
Kegiatan tersebut berlangsung di Jalan Merdeka depan Kantor Walikota Siantar dengan mengerahkan tim gabungan TNI-Polri dilengkapi dengan alat peraga, Satpol PP dan unsur terkait lainnya, Rabu, (4/9/2024) mulai jam 08.00 Wib sampai jam 10.00 Wib.
Simulasi tersebut mengerahkan berbagai alat peraga seperti mobil canon, ambulance dan lainnya termasuk gas pemecaah massa.
Melalui simulasi itu, terjadi pencurian kotak suara dari salah satu TPS yang akhirnya berhasil diamankan dan pelakunya dibekuk tanpa perlawanan.
Selanjutnya, terjadi unjuk rasa karena KPU sebagai pelaksana Pilkada dinilai curang dan menghilangkan ratusan suara salah satu calon Walikota. Bahkan, unjukrasa begitu memanas. Apalagi massa yang berunjukrasa menambah kekuatan untuk melawan petugas.

Karena situasi tersebut, pihak Kepolisian sempat kewalahan dan harus dibantu tim anti huru hara. Saat aksi tersebut, seorang pengunjukrasa pingsan dan harus dilarikan untuk mendapat pertolongan medis.
Selanjutnya, terjadi pertengkarana hebat di kantor KPU. Bahkan kelompok tak dikenal berhasil menculik ketua KPU yang akhirnya berhasil ditemukan di salah satu rumah yang diduga lokasi teroris. Dan di rumah itu ditemukan bom yang akhirnya berhasil diledakkan.
Kapolres Siantar AKBP Yogen Heroes usai simulasi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sistim pengamanan kota untuk mengecek kesiapan personel dalam rangka menghadapi sekenario kemungkinan yang terjadi mulai dari aksi damai sampai kondisi terburuk.
“Belajar dari pengalaman Pilpres lalu, Pilkada serentak kita harap aman dan kondusif dan masyarakat dihimbau untuk berperan menciptakan Pilkada yang damai,” ujar Kapolres lagi.
Terkait potensi kerawanan di Siantar, Kapolres mengatakan masih tergolong aman, tidak kondisi darurat. “Semoga Pilkada serentak ini tetap aman dan kondusif,” kata Kapolres mengakhiri.
Sementara, Ketua KPU Siantar, M Isman Hutabarat mengatakan, dengan adanya simulasi pengamanan Pilkada tersebut, pihaknya merasa lega karena memberi rasa yang nyaman dan setiap potensi yang kemungkinana timbul dapat diantisipasi. “Terimakasih kepada Bapak Kapolres,” ujarnya.

Kemudian, Ketua Bawaslu Kota Siantar, Nanang Wahyudi Harahap mengatakan, simulasi yang dilakukan gabungan Polisi TNI merupakan kegiatan yang positif sebagai wujud dari menjaga keamanan dan hal yang tidak diinginkan.
“Kalau soal potensi kerawanan Pilkada di Kota Siantar, masuk dalam kategori kerawanan sedang atau dalam kondisi landai meski ada kemungkinan potensi kerawanan,” uajrnya mengakhiri. (In)






