Upaya pihak PTPN 3 melakukan okupasi atau pengambialihan lahan HGU di Kelurahan Bah Sorma dan Gurila, Kecamatan Siantar Sitalasari, terus berangsung. Bahkan, para penggarap yang selama ini menguasai lahan, sudah menerima sugu hati atau tali asih sebesar Rp 5 miliar.
Manajer Personalia PTPN 3 Kebun Bangun, Doni Freddy Manurung mengatakan. dana sugu hati sebesar Rp 5 miliar itu diserahkan kepada para penggarap dari Forum Tani Sejahtera (Futasi). “Dana sugu hati itu keseuruhannya diserahkan kepada 175 kepala keluarga dari sebanyak 222 kepala keluarga yang mendaftar untuk menerima sugu hati,” ujarnya, Selasa (8/11/2022).
Dijelaskan, setelah menerima sugu hati penganti tanaman dan bangunan, penggarap harus pindah meninggalkan lahan yang selama ini mereka kelola. “Memang ada penerima sugu hati belum pindahdan kita memberi waktu lima hari kepada mereka,” ujar Doni.
Lebih lanjut dijelaskan, jumlah penerima sugu hati itu sudah mencapai 80 persen dari seluruh penggarap lahan HGU PTPN 3 dimaksud. Artinya, hanya tinggal 20 persen lagi penggarap yang belum mendaftar sebagai penerima sugu hati.
Kemudian, dari lahan seluas 66,06 hektar luas HGU Aktif PTPN 3, yang sudah ditanami bibit sawit sebanyak 11.564 batang dari target sebanyak 12.055 batang. Sehingga, tanaman bibit sawit yang belum ditanam tinggal 458 batang lagi.
“Lahan yang belum ditanam bibit sawit itu sebenarnya karena ada lahan yang kemiringannya curam dan ada menunggu penggarap meninggalkan bangunan rumahnya,” ujarnya sembari mengatakan bahwa Tim Kantor Staf Presiden (KSP) telah melakukan pertemuan di hotel Sapadia Kota Siantar, Jumat (4/11/2022) lalu.
Selain dihadiri Wali Kota Siantar Susanti Dewayan dan Kapolres Siantar ABP Fernando pihak PTPN 3 Kebun Bangun, pertemuan tersebut juga dihadiri Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Siantar dan beberapa orang dari Futasi.
Usai pertemuan, Tim KSP melakukan peninjauan ke Bah Sorma dan Gurilla. “Pertemuan di Sapadia dan peninjauan ke lokasi HGU PTPN 3 pada dasarnya untuk menghimpun data dan informasi dari pihak PTPN 3 maupun dari Futasi. Setelah berbincang dengan kelompok Futasi, setengah jam kemudian, mereka berangkat,” ujar Doni.
Dijelaskan, upaya pihak PTPN 3 melakukan okupasi atau pengambilalihan lahan HGU PTPN 3 yang dikuasai Futasi selama 18 tahun berlangsung kondusif. “Tidak ada terjadi kekerasan dan itu sesuai harapan Forkopimda,” ujarnya.
Pantauan di Kelurahan Bah Sorma sebagai pusat dari upaya okupasi, kondisinya tetap aman dan kondusif. Sementara, di posko pendaftaran penerima sugu hati tampak beberapa orang petugas dan masih tetap dibuka sampai beberapa hari mendatang.
Kemudian, di salah satu sisi lokasi bagian belakang Posko atau di bagian depan kantor unit PTPN 3 Kebun Bangun itu, terpampang poster bertuliskan,”Tangkap Mavia Tanah Berkedok Kelompok Tani”. (In)